2 dari 135 WNI yang Baru Tiba dari India Positif Corona, Satgas Covid-19 Siapkan Kebijakan Khusus
Kabid Humas Polda Metro Jaya sebut ada dua WNI yang baru saja tiba dari India positif Covid-19. Kini Satgas sudah memberikan kebijakan khusus bagi PMI
TRIBUNPALU.COM - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Metro Jaya Jakarta Selatan Kombes Yusri Yunus mengatakan terdapat dua Warga Negara Indonesia (WNI) dari India yang terpapar Covid-19.
Hal itu dikatakan Yusri atas dasar hasil tes PCR swab yang dilakukan pada Minggu (25/4/2021).
"Dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar Covid-19 usai menjalani tes swab PCR," ujarnya kepada wartawan yang dikutip dari laman Tribunnews.com, Senin (26/4/2021).
Total WNI yang baru saja datang dari India sebanyak 135 orang.
Kini mereka sedang menjalani masa karantina di Hotel Holiday Inn, Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat.
Kedua WNI tersebut bernama Dikky Faisal dan Soni Mahtani.
Baca juga: Kengerian Tsunami Covid-19 di India, Krematorium Penuh hingga Tabung Oksigen Menipis
Baca juga: Puluhan Ribu Pekerja Migran Bakal Masuk Indonesia, Satgas Covid-19 Siapkan Aturan Khusus

"Mereka sekarang dirujuk ke Rumah Sakit Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara per hari ini," jelas Yusri.
Sebelumnya, pemerintah melalui Satgas Covid-19 menyatakan ada lonjakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tiba di Indonesia selama dua bulan terakhir.
"Puluhan ribu orang akan memasuki Indonesia, kami harap satgas daerah bisa solid," ujar Krtua Satgas Covid-19, Doni Monardo dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).
Doni membenarkan, para PMI tersebut harus melakukan tes PCR swab terlebih dahulu sebelum karantina selama 5 hari.
Setelah itu, mereka diwajibkan tes PCR swab kedua, sebelum kembali ke kampung halaman masing-masing.
PMI Masuki Indonesia dari Jalur Darat, Laut dan Udara
Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Satgas Ajak Warga Jaga Keberhasilan yang Telah Dicapai
Baca juga: UPDATE Covid-10 di Indonesia Senin 26 April 2021: Tambah 5.944, Total Kasus Capai 1.647.138 Orang
Lebih lanjut, Doni mengatakan bahwa puluhan ribu migran tersebut akan memasuki Tanah Air melalui jalur udara, laut dan darat.
Untuk mengantisipasinya, maka hanya tempat-tempat tertentu saja yang diperbolehkan dilalui para pekerja migran tersebut.
Mereka hanya diperbolehkan melewati Bandara Kualanamu Sumatera Utara, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sam Ratulangi di Manado.
"Pintu masuk hanya di Bandara Kualanamu, Soekarno-Hatta, Juanda, dan Sam Ratulangi," papar Doni saat menjelaskan.
Sementara itu untuk jalur laut, pemerintah hanya membuka 3 pelabuhan saja untuk bisa dilalui para pekerja migran, antara lain Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Tanjung Pinang, dan Pelabuhan Batam.
"Pelabuhan hanya 3, yaitu Dumai, Tanjung Pinang dan Batam," tuturnya.
Baca juga: India Alami Lonjakan Tinggi Kasus Covid-19, Menkes RI Ungkap Penyebabnya: Sudah Capai 349.000 Kasus
Baca juga: 32 WN India Kembali Mendarat di Bandara Soetta saat Tsunami Covid-19, RI Langsung Bertindak Tegas
Kemudian untuk jalur darat, pekerja migran hanya diperbolehkan melalui tiga titik perbatasan negara seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
"Untuk darat hanya ada tiga, Kalimantan, NTT dan Papua," kata Doni.
Pemerintah juga melarang Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki riwayat 14 hari terakhir di India untuk memasuki Indonesia.
Namun bagi Warga Negara Indonesia (WNI) tetap diizinkan masuk, dengan protokol kesehatan yang harus diperketat.
"Kita sudah melarang WNA yang memiliki riwayat 14 hari di India untuk memasuki Indonesia. WNI tetap boleh, dengan prokes yang ketat," beber Doni.
Baca juga: Update Covid-19 di Sulteng Per Minggu 25 April 2021: Tambah 9 Kasus Konfirmasi Positif Corona
Baca juga: Trik Tukang Ojek Pangkalan Terminal Induk Mamboro Dapatkan Penumpang di Masa Pandemi Covid-19
Doni mengimbau kembali kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama dalam mengikuti kegiatan peribadatan Ramadhan dan Idul Fitri.
"Kita semua harus bisa menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), ditambah 3T (testing, tracing, treatment), ditambah program vaksin, dan juga disiplin, kompak," kata Doni.
Program pemulihan Covid-19 ini dilakukan dalam satu komando, yakni dari pemerintah pusat.
Satgas Covid-19: Lonjakan Covid-19 India Bisa Jadi Pelajaran Bagi Indonesia
Satgas Covid-19 telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang peniadaan mudik Idul Fitri serta upaya pengendalian penyebaran Covid-19 selama Ramadhan.
Aturan itu dibuat agar tidak terjadi peningkatan kasus baru Covid-19 selama libur panjang lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah.
Hal tersebut ditegaskan oleh Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers bertajuk 'Peniadaan Mudik: Keselamatan Rakyat adalah Hukum Tertinggi'.
"SE Nomor 13 Tahun 2021 yang kami buat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia selama libur lebaran," ujarnya yang tayang di kanal YouTube BNPB Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Puji Gelaran Piala Menpora 2021 yang Berlangsung Tanpa Masalah Prokes Covid-19
Baca juga: Pandemi Covid-19, Ibadah Hari Raya Kuningan di Pura Agung Palu Dibagi 3 Sesi

Wiku membeberkan, tahun lalu Indonesia mengalami lonjakan kasus yang cukup tinggi usai libur panjang.
Ia berharap hal tersebut tidak terulang lagi saat libur panjang lebaran Idul Fitri tahun ini.
"Semoga hal itu tidak terjadi di tahun ini. Sehingga SE yang dikeluarkan pemerintah bisa jadi acuan," sambungnya.
Dalam SE tersebut, pemerintah telah mengatur dan memperketat pelaku perjalanan serta mobilitas penduduk.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu menegaskan, hanya mobilitas yang berhubungan dengan pekerjaan saja serta beberapa pengecualian yang diizinkan beroperasi.
"Yang dipentingkan hanya untuk pekerjaan dan yang dikecualikan semuanya sudah tertuang di aturan SE Satgas Covid-19 Nomor 13," tandas Wiku.
Baca juga: 12 dari 127 Warga India Masuk Indonesia Positif Covid-19, Waspadai Varian Virus Corona B1617
Baca juga: Atta Hlilintar Positif Covid-19 Kedua Kalinya, Khawatir Aurel Kena Gejala: Istriku Lagi Proses
Wiku mengajak masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan selama menjalani kegiatan dan peribadatan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Baginya, larangan mudik yang sudah diatur oleh pemerintah memiliki dampak baik bagi Indonesia.
Dikatakan Wiku, mudik merupakan suatu aktivitas yang memungkinkan penularan Covid-19 semakin luas dari satu kota ke kota yang lain.
"Mari kita disiplin mengetatkan prokes selama Ramadan. Dan mudik berpotensi menyebarkan kasus dari daerah satu ke daerah lain. Sehingga silaturahminya virtual saja," kata Wiku.
Dalam kesempatan yang sama, ia membeberkan lonjakan Covid-19 di beberapa negara yang mengalami peningkatan.
Sementara itu, penyebaran Covid-19 di Indonesia untuk saat ini sedang melandai.
"Lonjakan kasus terjadi di India, sementara sata ini di Indoensia mengalami penurunan," ujarnya.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada, agar tidka terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai lebaran.
"India bisa jadi pelajaran bagi kita, sehingga kita harus menaati peraturan yang ada," pungkas Wiku.
(TribunPalu.com/Hakim)