Palu Hari Ini

Kemiskinan di Kota Palu Capai 26 Ribu, Berikut Indikator Penilaiannya

Berdasarkan data Bappeda Kota Palu diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan mencapai 26 ribu di tahun 2020.

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/ALAN SAHRIR
Kepala Bappeda Kota Palu Arfan 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, PALU - Angka Kemiskinan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, cukup memprihatinkan.

Berdasarkan data Bappeda Kota Palu diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan mencapai 26 ribu di tahun 2020.

"Pendapatan warga tergolong miskin Kota Palu berdasarkan data BPS di bawah Rp559 ribu per kapita," ucap Anwar kepada TribunPalu.com di ruang kerjanya, Sabtu (1/5/2021).

Anwar menyebutkan, pihaknya sedang melakukan sinkronisasi data dengan instansi terkait untuk merampungkan data kemiskinan itu.

"Dinas Kesehatan bersama Dinas Sosial itu menetapkan 11 indikator untuk kemiskinan," kata Anwar.

Baca juga: Berikut Daftar Maskapai Tak Beroperasi di Bandara Palu Selama Larangan Mudik

Baca juga: Dokter yang Tolak Vaksin Covid-19 Meninggal Dunia karena Terinfeksi Virus Corona

Anwar memaparkan ke 11 indikator kemiskinan tersebut.

Pertama adalah tidak adanya sumber penghasilan atau tidak mempunya sumber mata pencaharian atau tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar

"Ini merupakan indikator yang sudah kami uraikan dan alhamdulillah Dinas Sosial sudah membuat satu mapping terhadap indikator yang pertama ini dan kami memohon juga ke Dinas Sosial untuk menetapkan dari 19 ribu kepala keluarga yang masuk daftar kemiskinan ini itu sudah bisa teridentifikasi," jelas  Anwar

"Dan itu yang akan kita lakukan intervensi kedepan pendekatannya adalah by index by address" ujarnya menambahkan.

Indikator yang kedua adalah tidak mempunyai kemampuan menyekolahkan anaknya dan hanya sampai jenjang pendidikan Sekolah Menegah Pertama

Indikator yang ketiga adalah mempunyai dinding rumah terbuat dari bambu,kayu atau tembok dengan kondisi tidak baik, kualitas rendah, atau tembok yang kusam.

Indikator keempat adalah kondisi lantai rumah yang terbuat dari tanah atau kayu,s  semen, kramik dengan kondisi tidak baik kualitasnya.

Indikator kelima adalah atap rumah yang terbuat dari ijuk (serabut hitam dan keras yang berfungsi melindungi pangkal pelepah daun aren,red).

Baca juga: Oknum Juru Parkir Bikin Kesal Gibran karena Seenaknya Tagih Rp 4 Ribu: Saya Cari Orangnya

Baca juga: Mbah Mijan Memohon-mohon ke TNI Agar Selidiki Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Ada Kejanggalan?

Indikator keenam adalah tidak mempunyai penerangan bangunan tempat tinggal bukan dari listrik, atau dari listrik tanpa meteran

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved