Atasi Rindu Kampung Halaman, Pemerintah Ajak Silaturahmi Virtual dan Liburan di Wisata Lokal

Pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19 telah melarang adanya mudik lebaran tahun ini.

Editor: Imam Saputro

Atasi Rindu Kampung Halaman, Pemerintah Ajak Silaturahmi Digelar Virtual dan Liburan di Wisata Lokal

TRIBUNPALU.COM - Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah masih berada dalam situasi pandemi Covid-19.

Pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19 telah melarang adanya mudik lebaran tahun ini.

Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir mobilitas masyarakat yang bisa meningkatkan kasus positif Covid-19.

Untuk mengatasi rindu kampung halaman, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Amirsyah Tambunan mengajak masyarakat untuk melakukan silaturahmi secara virtual.

"Dengan segala risiko penularan yang rendah, biaya murah bisa melakukan silaturahmi secara virtual," ujarnya dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Amirsyah mengungkapkan jika larangan mudik yang diberlakukan oleh pemerintah merupakan langkah tepat guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Jelang Mudik Idul Fitri, Pemerintah Terbitkan Aturan Ini Untuk Meminimalisir Penyebaran Covid-19

Baca juga: 4 Hari Jelang Larangan Mudik, Pintu Keberangkatan Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Lengang

Baca juga: 2 Tahun Gagal Mudik, Fauzan: Tahun Ini Harus Pulang Apapun Resikonya

Para pemudik memadati Terminal AKAP Kali Deres, Jakarta Barat sebelum pelarangan mudik diberlakukan pemerintah pada 6 hingga 17 Mei mendatang.
Para pemudik memadati Terminal AKAP Kali Deres, Jakarta Barat sebelum pelarangan mudik diberlakukan pemerintah pada 6 hingga 17 Mei mendatang. (WARTAKOTA/NURISCHSAN)

Menanggapi peraturan tersebut, MUI dan beberapa ormas Islam akan melakukan tiga hal penting kepada masyarakat, yaitu literasi, sosialisasi dan edukasi.

Hal itu dilakukannya agar masyarakat semakin paham dengan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini.

"MUI dan Ormas akan melakukan 3 hal utama untuk masyarakat, yaitu literasi, sosialisasi dan edukasi terhadap pentingnya prokes agar bisa nyaman dan aman," tandas Amirsyah.

Baginya, menjaga kedisiplinan selama ramadhan akan berbuah manis bagi kasus Covid-19 yang selama libur panjang terus mengalami peningkatan.

Ia berharap, masyarakat Indonesia bisa mematuhi dan memahami situasi yang ada saat ini.

Tokoh Muhammadiyah kelahiran 1963 itu juga mengatakan, masyarakat lebih baik menggelar silaturahmi secara virtual daripada berkunjung ke lain kota.

Baca juga: Berikut Daftar Maskapai Tak Beroperasi di Bandara Palu Selama Larangan Mudik

Baca juga: Jelang Lebaran, Jubir Covid-19 Minta Pemda Lakukan Sosialisasi Mudik dan Pengetatan Mobilitas

Baca juga: Reny A Lamadjido: Pemkot Palu Bahas Larangan Mudik Lebaran 2021 Pekan Depan

Menurut mantan Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini, lonjakan luar biasa kasus Covid-19 di India bisa dijadikan pembelajaran bagi Indonesia.

"Kita bisa belajar dari India, di sana kasus-kasus baru muncul kembali dan mengalami lonjakan yang tinggi," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved