Pusat Perbelanjaan Diserbu Warga Jelang Lebaran, Jokowi Minta Tak Sepelekan Covid-19
Jelang lebaran Idul Fitri, pusat perbelanjaan diserbu warga. Pemerintah minta tetap jaga protokol kesehatan guna meminimalisir Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut mobilitas masyarakat terpantau mengalami kenaikan di pusat perbelanjaan.
"Yang harus menjadi alert kita semua adalah 29 dari 34 provinsi mengalami kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan dalam tujuh hari terakhir," ujar Dewi dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara nasional yang dikutip TribunPalu dari laman Kompas.com.
Kenaikan itu terjadi di 29 provinsi yang dipantau sejak 20 hingga 27 April 2021.
Dengan adanya data tersebut, maka menunjukkan lebih dari 80 persen provinsi di Indonesia mengalami lonjakan mobilitas massa.
Sedang jumlah masyarakat yang pergi ke pusat perbelanjakan naik 14,82 persen.
Baca juga: H-3 Larangan Mudik Idulfitri 2021, Pelni Klaim Tidak Ada Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Pantoloan
Baca juga: Kepala KUPP Luwuk Ancam Cabut SIUPAL Perusahaan Angkutan Laut yang Langgar Larangan Mudik

"Jadi dalam rentang waktu 20 hingga 27 April semua orang sudah ke luar rumah dan banyak yang ke pusat perbelanjaan.
Dengan rentang kenaikan paling kecil adalah 2 persen, tetapi ada pula kenaikan paling tinggi 50,57 persen," ucap Dewi.
Lebih lanjut Dewi menjelaskan berdasarkan hasil monitoring lapangan memang pusat perbelanjaan beroperasi, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
"Kalau kita lihat dari hasil monitoring di lapangan ketika pasar memang beroperasi, tetapi kepatuhan 3M, terutama memakai masker harus ditingkatkan kembali," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tidak boleh lengah dan menyepelekan Covid-19.
"Kita tidk boleh lengah dan menyepelakan Covid-19. Kita harus tetap waspada," ujarnya dalam video yang tayang di YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi membeberkan kasus Covid-19 di Indonesia memang melandai sejak diterapkannya PPKM skala micro di Indonesia.
Baca juga: Tiga Hari Jelang 6 Mei 2021: Warga Pilih Mudik Lebih Awal, Terminal Mamboro Mulai Ramai
Baca juga: Mahasiswa Perantau di Palu Pasrah soal Larangan Mudik: Sedih Tidak Bisa Kumpul Bersama Keluarga
Namun ia mengimbau masyarakat untuk tidak berpuas diri terhadap penurunan tersebut.
"Memang kasus di Indonesia hari ini juga mengalami penurunan. Namun jangan dulu berpuas diri," sambungnya.
Upaya dalam menekan kasus aktif harus tetap dilakukan atas kerjasama pemerintah dan masyarakat.