Bagaimana Cara Tunangan dalam Islam? Berikut Penjelasan dan Nasihat dari Buya Yahya
Bagi seseorang yang sudah memiliki hubungan serius, biasanya mereka ingin melangsungkan jenjang yang lebih tinggi yakni menikah.
Dari sinilah karakter yang sesungguhnya akan terlihat.
Apakah calon pasangan tersebut rajin beribadah ataupun tidak.
"Begitu juga seorang laki-laki yang ingin tahu seorang wanita, maka kirimlah adik wanita atau bibimu untuk duduk dengannya.
Selama dua hingga hari tiga hari sudah tahu hakikatnya. Karakternya kayak apa, tahajudan atau tidak," ungkap Buya.
Namun fenomena yang sedang menjadi tren di kalangan anak muda ialah pacaran bahkan taaruf melalui media sosial.
Bagi Buya, itu bisa jadi merupakan sebuah bentuk kebohongan.
Hal ini dikarenakan orang yang menggunakan sosial media hanya mengunggah sesuatu yang baik saja, sementara yang buruknya selalu disembunyikan.
Baca juga: Resmi Menikah, Ariana Grande dan Dalton Gomez Pacaran Setahun
Misalnya saja ia tidak melaksanakan salat tahajud, namun mengabari pasangannya melalui pesan chat yang mengatakan jika dirinya sedang bertahajud.
"Tapi kalau orang pacaran, alasannya adalah taaruf lewat media sosial itu bohong semua. Dia akan selalu menampakkan yang baik dan tidak akan menampakkan yang jelek.
Contohnya jika tidak tahajud aja sudah disetting jam segitu untuk mengirim SMS dan seterusnya," lanjutnya.
Maka jika Anda seorang kakak laki-laki untuk adik perempuan Anda, mintalah kepada adik Anda untuk menyerahkan hal tersebut kepada Anda.
Untuk menuju hubungan yang lebih serius, seorang perempuan tidka hanya cukup percaya dengan calon pasangannya saja.
Tetapi juga dibutuhkan kebenaran dan keseriusan tentang orang tersebut.
"Maka sampaikan pada adik Anda yang sholihah itu untuk menyerahkan kepada Anda, dan Anda memiliki kewajiban untuk mengetahui lebih lanjut. Tidak cukup hanya percaya saja, cari kebenaran orang tersebut," sambungnya.
Jika sudah menemukan kebenaran tentang laki-laki tersebut memang orang baik, maka baru mempertemukan adik perempuan kepada laki-laki tersebut.
Buya menyebut apabila cara tersebut merupakan cara terbaik untuk mengetahui sifat asli calon pasangan, karena tidak saling mencuri hati secara langsung.
"Kalau sudah menemukan, kalau dia benar-benar baik, maka ajak dan pertemukan dengan adik.
Tapi cara ini sudah benar, karena tidak mencuri hati," pesan Buya.
Kemudian Buya menjelaskan, jika membangun cinta itu di atas pernikahan bukan membangun pernikahan di atas cinta.
Hal ini dikarenakan sebab-sebab cinta itu nyata, dan apabila cinta itu baik, maka kedua calon juga akan baik-baik saja.
Baca juga: Sosok Kakek 76 Tahun Menikah Sehari Setelah Lebaran di Makassar, Bukan Orang Sembarang
"Ingat, membangun cinta itu diatas pernikahan, bukan membangun pernikahan diatas cinta. Sebab-sebab cinta itu ada, kalau dia baik insyaallah dia laki-laki juga baik," tegasnya.
Setelah melakukan hal-hal tersebut, tugas Anda sebagai seseornag yang sednag memperjuangkan hubungan menuju pernikahan yang halal ialah menyerahkan segalanya kepada Allah SWT yaitu dengan cara salat Istikhoroh.
Nmaun yang perlu diingat, istikhoroh tidak harus dengan mimpi untuk menemukan jawabannya.
Melainkan seusia dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Jika orang tersebut baik, maka akan dimudahkan oleh Allah SWT.
Tetapi jika orang tersebut tidak baik, maka akan diputus oleh Allah SWT.
"Setelah itu istikhoroh. Dan ingat itu jawabannya tidak harus dengan mimpi.
Akan tetapi adalah menjalankan apa yg diajarkan nabi, kalau baik akan dimudahkan Allah, kalau tidak baik akan diputus oleh Allah," pungkasnya.
(TribunPalu.com/Hakim)