Apa Itu Penyakit Menular Seksual? Berikut Gejala serta Jenis-Jenisnya
PMS adalah istilah penyakit menular seksual (PMS) digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi yang ditularkan dari kontak seksual.
Apa Itu Penyakit Menular Seksual? Gejala, serta Jenis-Jenisnya
TRIBUNPALU.COM - Penyakit Menular Seksual istilah yang sangat identik dengan dengan penyakit pada organ intim manusia.
Lalu apakah itu PMS?
PMS adalah istilah penyakit menular seksual (PMS) digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual.
Seseorang dapat tertular PMS dengan melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki PMS.
PMS disebut dengan infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit kelamin (VD) yang dikutip dari healthline.
Penularan PMS bukan karena melakukan aktifitas seksual saja namun bisa ditularkan melalui berbagai jarum suntik dan menyusui.
Namun, Gejala PMS pada pria dan perempuan bisa diketahui agar bisa waspada.
Lalu apa saja gejala PMS pada pria dan perempuan?
Baca juga: Apa Itu Lapisan Atmosfer Bumi? Berikut Pengertian serta Fungsinya
Baca juga: Apa Itu Sunscreen dan SPF? Intip Cara Memilih Sunscreen dan SPF yang Tepat untuk Kulit Wajah
Gejala PMS Pria
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks atau buang air kecil.
- Luka, benjolan, atau ruam pada atau di sekitar penis, testis, anus, bokong, paha, atau mulut.
- Keluarnya cairan yang tidak biasa atau pendarahan dari penis.
- Testis yang sakit atau bengkak.

Gejala PMS Perempuan?
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks atau buang air kecil.
- Luka, benjolan, atau ruam pada atau di sekitar vagina, anus, bokong, paha, atau mulut.
- Keluarnya cairan yang tidak biasa atau pendarahan dari vagina.
- Gatal di dalam atau di sekitar vagina.
Berikut 2 Jenis Penyakit Menular Seksual
1. Klamidia
Jenis bakteri tertentu menyebabkan klamidia. Ini adalah PMS yang paling sering dilaporkan di antara orang Amerika.
Banyak orang dengan klamidia tidak memiliki gejala yang nyata.
Ketika gejala berkembang, mereka sering mengalami:
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks atau buang air kecil.
- Keluarnya cairan berwarna hijau atau kuning dari penis atau vagina.
- Nyeri di perut bagian bawah.
Baca juga: Apa Itu Ngunduh Mantu? Simak Pula Rangkaian Prosesi di Saat Pesta Pernikahannya
Baca juga: Apa Itu Sadfishing? Kenali Istilah Kebiasaan yang Tak Disadari saat Menggunakan Media Sosial Ini
Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan:
- Infeksi pada uretra , kelenjar prostat , atau testis.
- Penyakit radang panggul.
- Kemandulan.
Jika seorang wanita hamil menderita klamidia yang tidak diobati, dia dapat menularkannya kepada bayinya saat melahirkan.
Bayi dapat berkembang dengan mengalami:
- Radang paru-paru.
- Infeksi mata.
- Kebutaan.

2. Sipilis
Sifilis adalah infeksi bakteri lain. Ini sering luput dari perhatian pada tahap awal.
Gejala pertama yang muncul adalah luka bulat kecil, yang dikenal sebagai chancre.
Ini dapat berkembang pada alat kelamin, anus, atau mulut Anda.
Ini tidak menyakitkan tetapi sangat menular.
Gejala sifilis selanjutnya dapat meliputi:
- Ruam.
- Kelelahan.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Nyeri sendi.
- Penurunan berat badan.
- Rambut rontok.
Baca juga: Apa Itu Globalisasi? Simak Pengertian, Bentuk, hiingga Dampak Globalisasi Berikut
Baca juga: Apa Itu Alzheimer? Pengertian, Gejala Hingga Perbedaan dengan Demensia

Jika tidak diobati, sifilis stadium akhir dapat menyebabkan:
- Kehilangan penglihatan.
- Kehilangan pendengaran.
- Kehilangan ingatan.
- Penyakit kejiwaan.
- Infeksi otak atau sumsum tulang belakang.
- Penyakit jantung.
- Kematian.
Untungnya, jika tertangkap cukup dini, sifilis mudah diobati dengan antibiotik.
Namun, infeksi sifilis pada bayi baru lahir bisa berakibat fatal.
Itulah mengapa penting bagi semua wanita hamil untuk melakukan skrining sifilis.
(TribunPalu/Nuri Dwi)