Sulteng Hari Ini
Emak-emak Korban Bencana Orasi di Depan Kantor Gubernur Sulteng, Ini Tuntutannya
Mereka rela berjalan kaki sejauh 24 km dari Donggala menuju Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Jl Sam Ratulangi, Kota Palu.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Unjuk rasa menuntut pembangunan Hunian Tetap (Huntap) dan penyaluran dana stimulan terjadi dihari serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura-Mamun Amir, Senin (21/6/2021).
Aksi ini diikuti oleh puluhan para penyintas Desa Loli Dondo, Loli Tasiburi dan Loli Pesua, Kabupaten Donggala.
Mereka rela berjalan kaki sejauh 24 km dari Donggala menuju Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Jl Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
Baca juga: Video Viral Maling Bobol Rumah Kosong di Kota Palu, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Baca juga: Update Corona di Sulteng Senin 21 Juni 2021: 19 Kasus Baru, 1 Meninggal di Kota Palu
Baca juga: Pertama Masuk Kantor, Rusdi Mastura Apresiasi ASN Lingkungan Provinsi Sulteng
Setiba di lokasi, seorang wanita paruh baya ikut naik ke mobil sound untuk berorasi di tengah aksi demonstrasi.
Di sekelilingnya, terdapat para demonstran yang riuh menyambut isi orasi emak ini.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan kritik kepada pemerintah karena dinilai lamban dalam penanganan pascabencana.
"Pemerintah harus lihat, kami datang bersama anak dan cucu. Tempat tinggal kami saat ini sudah tidak layak huni. Ke mana dana bantuan selama ini, masih ada atau sudah habis kalian bagi-bagi," ujarnya.
Lebih jauh, ia mengaku telah ada beberapa warga penyintas meninggal dunia di hunian sementara (huntara).
Sehingga, ia sebagai emak-emak berharap pemerintahan baru dapat memperhatikan nasib para penyintas.
"Sudah 2 tahun 7 bulan persoalan ini tak kunjung selesai. Dana bantuan itu hak kami, tetapi mengapa tak diberikan. Jangan nanti uang itu justru dirampok oleh tikus-tikus berdasi," ucapnya. (*)