Gempa di Sulteng

Gempa Tojo-una 6,5 Magnitudo, 6 Rumah dan 1 Kantor Pemerintah Rusak di Kecamatan Una-una

Meski begitu, ada sebagian desa yang belum diketahui kondisinya karena tidak ada jaringan komunikasi.

Penulis: Imam Saputro | Editor: mahyuddin
handover
Sedikitnya enam rumah rusak dan satu fasilitas pemerintah rusak di Kecamatan Una-una, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, setelah diguncang gempa berkekuatan 6,5 magnitudo. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Sedikitnya enam rumah rusak dan satu fasilitas pemerintah rusak di Kecamatan Una-una, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, setelah diguncang gempa berkekuatan 6,5 magnitudo.

Kapolsek Una-una Ipda Maryanto menyebutkan, rumah warga rusak ringan tercatat di Desa Wakai, Tanjung Pude, dan Luangon.

"Ada yang dinding rumah roboh. Ada juga yang atap rumah. Data sementara yang paling banyak di Desa Wakai ada 4 rumah," ungkapnya kepada TribunPalu.com, Selasa (27/7/2021) sore.

Sedangkan kantor Camat Una-una dan RS Wakai juga terdampak.

"Kantor camat lantainya ambruk. Kalau RS hanya tandon air jatuh," kata dia.

Meski begitu, ada sebagian desa yang belum diketahui dampaknya. 

Seperti di Pulau Batudaka.

Baca juga: Cerita Founder Penginapan di Kepulauan Touna: Rumah Bergoyang, Tamu Belari Keluar saat Makan Malam

Kapolsek Una-una, Ipda Maryanto bersama Babinsa serta aparat kecamatan dan desa mendata dampak kerusakan akibat gempa 6.5 magnitudo, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, Selasa (27/7/2021).
Kapolsek Una-una, Ipda Maryanto bersama Babinsa serta aparat kecamatan dan desa mendata dampak kerusakan akibat gempa 6.5 magnitudo, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, Selasa (27/7/2021). (handover)

"Karena tidak terjangkau akses jaringan telekomunikasi," ujar Maryanto.

"Tapi mudah-mudahan tidak apa-apa di sana," tuturnya menambahkan.

Gempa itu, lanjut dia, membuat warga Kecamatan Una-una panik. 

Beruntung, tidak menelan korban jiwa.

Warga sempat mengevakuasi diri secara mandiri ke ketinggian. 

Paginya warga telah kembali ke rumah masing-masing, dan aktivitas berangsur normal.

"Ada warga yang khawatir. Mereka masih tinggal di pondok kebun. Tapi sebagian kecil," tuturnya.

Maryanto bercerita, saat gempa terjadi, dirinya tidak ke mana-mana.

Dia hanya berdiam diri di Mapolsek Una-una.

Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari bibir pantai.

Baca juga: Gempa Tojo Una-una: Keluarga Bupati Berhamburan Keluar Rumah, Warga Lari ke Pegunungan

Sedikitnya enam rumah rusak dan satu fasilitas pemerintah rusak di Kecamatan Una-una, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, setelah diguncang gempa berkekuatan 6,5 magnitudo.
Sedikitnya enam rumah rusak dan satu fasilitas pemerintah rusak di Kecamatan Una-una, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, setelah diguncang gempa berkekuatan 6,5 magnitudo. (handover)

Saat isu tsunami beredar di masyarakat, dia tetap tinggal di Mapolsek dan tidak beranjak.

Tak selang berapa lama, dia memberanikan diri untuk melihat langsung kondisi air laut.

Maryanto berkaca pada pengalaman tsunami di Palu pada 2018.

"Kalau di Palu dulu, 15 menit setelah gempa langsung tsunami. Nah, saya langsung cek air laut, dan aman-aman saja," bebernya.

Setelah memastikan situasi aman, Maryanto langsung memboyong anggotanya patroli untuk mengimbau masyarakat tetap tenang.

"Malam itu, kami imbau masyarakat tenang. Jangan panik. Tapi tetap waspada. Karena gempa susulan terus terjadi," kata Maryanto.

Baca juga: Ingatkan Potensi Gempa Susulan Tojo Una-Una, BMKG: Jauhi Pantai dan Gedung Retak

Selasa pagi, dia berama Babinsa, serta aparat kecamatan dan desa langsug mendata dampak kerusakan.

Sekadar diketahui, Kecamatan Una-una berjarak sekitar 71 kilometer dari Ampana, ibukota Kabupaten Touna.

Menuju kecamatan yang memiliki 11 desa itu hanya bisa ditempuh dengan jalur laut.

Wilayah administrasinya tersebar di Pulau Una-una dan sebagian di Pulua Batudaka. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved