Tips Menghadapi Teman yang Bercerita soal Kondisi Mentalnya: Beri Apresiasi hingga Tawarkan Bantuan
Terkadang teman kamu bercerita tentang kondisi mentalnya, namun kamu bingung bagaimana meresponsnya. Kami sudah menyiapkan infonya untukmu.
Tips Menghadapi Teman yang Bercerita Soal Kondisi Mentalnya: Beri Apresiasi hingga Tawarkan Bantuan
TRIBUNPALU.COM - Terkadang teman yang berada di sekitarmu menceritakan hal-hal dalam hidupnya.
Cerita atau curhat ini mereka lakukan untuk melampiaskan emosinya supaya lebih lega.
Tak hanya bercerita tentang hal-hal yang membahagiakan saja, mereka juga tak jarang bercerita tentang keadaan mentalnya.
Bisa jadi sedang stres, terlalu banyak tekanan bahkan depresi.
Jika kamu menemui hal serupa, jangan bingung dalam meresponnya.
Kalau masih bingung, kami memiliki solusi yang pantas untuk kamu coba.
Dalam tulisan yang diunggah Psikolog Analisa Widyaningrum di laman Instagramnya pada Senin (4/4/2021), ia memberikan tips saat ada seseorang teman yang sedang mengungkapkan kondisi kesehatan mentalnya.
1. Mengapresiasi Keberanian
Pertama, harus mengapresiasi keberanian orang tersebut.
Stigma terkait kesehatan mental merupakan penyebab seseorang enggan mengungkapkan kondisi mental yang sesungguhnya.
Bahkan tak jarang ditertawakan atau justru malah dibilang gila.
Padahal gangguan mental sangat lazim dialami oleh manusia.
Sehingga diperlukan apresiasi kepada mereka yang sudah mau berbagi dan bercerita tentang kondisi mentalnya.
"Itu adalah hal utama dan paling utama yang mudah untuk kita lakukan," ungkap Analisa Widyaningrum.
2. Berempati
Kedua, pemberian empati yang diucapkan dengan kalimat-kalimat dukungan dan perhatian atas apa yang mereka rasakan.
Analisa menyarankan jika tidak bisa menanggapi curahan hati mereka, lebih baik mendengarkan saja.
Menjadi pendengar yang baik akan menimbulkan rasa 'diperhatikan' pada diri seorang mental health survivor.
"Sentuhan-sentuhan hangat lain juga bisa kita berikan, ini menunjukkan kalau kita peduli padanya," kata Analisa.
Baca juga: Anak Terancam Alami Gangguan Kesehatan Mental Jika di Rumah Saja Saat Pandemi, Pahami Gejalanya
Baca juga: Ketahui Apa Itu Body Shaming, Simak Pengertian dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental
3. Menurunkan Ego
Ketiga, bisa menahan emosi saat mendengarkan keluhan mereka.
Analisa menjelaskan apabila sedang dicurhati seseorang, maka rasa gatal ingin berkomentar akan menghampiri.
Terlebih jika apa yang mereka hadapi tidak seberat beban yang dimiliki pendengar.
"Pasti ada rasa mau komentarin, 'kamu nggak seberapa, coba si XXX lebih parah dari kamu'," ujarnya saat memberi contoh.
Analisa membenarkan jika kadar kesulitan setiap orang memang berbeda-beda.
Sehingga, ia mengimbau untuk tidak saling membandingkan satu sama lain.
"Karena hal itu akan membuatnya semakin terpuruk. Sejatinya mereka cuma butuh dipahami," tulis Analisa dalam microblognya.
4. Menawarkan Bantuan
Kemudian yang terakhir adalah menawarkan bantuan.
"So, apa yang bisa aku bantu?" contoh Analisa kepada para pembaca.
Apabila tidka bisa membantu mereka untuk mendapatkan jawaban atas masalah-masalahnya, maka mempertemukannya dengan orang yang tepat bisa jadi bantuan.
Analisa mengimbau untuk pelan-pelan mengedukasi kepada orang lain terkait kesehehatan mental.
"Stop judging, start supporting," pungkas Analisa.
Ia mengatakan jika kesehatan mental itu nyata adanya, dan bisa ditangani oleh profesional.
Sehingga diperlukan dukungan terhadap para mental disorder survivor.
Baca juga: Cara Menghadapi Masa Quarter Life Crisis dengan Sehat, Baik Secara Fisik Maupun Mental
Baca juga: Gangguan Mental Dapat Picu Long Covid, Ini Penjelasan Dokter

Itu tadi hal-hal yang bisa kamu coba Tribuners.
Sebelumnya perlu kita ketahui bersama, kesehatan mental memang menjadi masalah yang penting untuk semua orang.
Bagaimana ketika ada teman sedang bercerita tentang kesehatan mentalnya, apa sikap kita?
Jangan sampai kamu malah membuatnya down dan tak bersemangat lagi.
Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat saat kondisi batinnya terasa tentram dan tenang.
Sehingga bisa merasakan nikmatnya beraktivitas sehari-hari tanpa ada paksaan dan tekanan.
Seseorang bermental sehat juga bisa memanfaatkan kemampuan serta potensinya untuk menghadapi segala rintangan dalam hidup.
Namun jika kesehatan mental seseorang terganggu, maka kemampuan berpikir dan mengendalikan emosinya akan mengarah ke perbuatan negatif.
Jadi sebagai seorang teman, kamu wajib menghiburnya agar kondisi mentalnya segera membaik lagi.
Jika kamu masih mengalami kebingungan tentang cara merespon seseorang yang sedang menceritakan kesehatan mentalnya, tips-tips di atas bisa kamu coba.
Ketahui Apa Itu Kesehatan Mental
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan mental adalah kondisi saat keadaan batin seseorang dalam kondisi yang tenang dan tentram ataupun sedang gelisah.
Beberapa kasus sering dijumpai, orang yang mengalami kesehatan mental dianggap gila bahkan ditertawakan.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Klinis, Analisa Widyaningrum angkat bicara melalui akun Instagramnya di @analisa.widyaningrum.
Ia mencontohkan kehidupan seseorang yang terlihat ideal tanpa beban, tiba-tiba mengungkapkan ketidaksehatan pada mentalnya.
"Loh kok bisa sih kamu punya anxiety disorder? Padahal kamu kelihatan happy, keren kayak nggak takut atau cemas gitu," ujar Analisa saat memebrikan contoh secara tertulis.
Wanita yang pernah menjadi lulusan terbaik di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga berpendapat, banyak orang yang menganggap kejadian tersebut sebagai manusia yang kurang bersyukur.
"Nggak jarang kayak gitu dianggap sebagai manusia kurang bersyukur," pungkasnya.
(TribunPalu.com/Hakim)