Kenali 3 Kebiasaan Buruk saat Menggunakan Media Sosial, Bisa Berujung pada Insecure
Berikut ini kami sampaikan kebiasana buruk yang bisa membuat kamu merasa insecure lantaran terlalu banyak bermain media sosial.
Kenali 3 Kebiasaan Buruk saat Menggunakan Media Sosial yang Berujung pada Insecure
TRIBUNPALU.COM - Media sosial memang sudah menjadi pegangan masyarakat era sekarang.
Terlebih lagi saat pandemi Covid-19, segala hal dialihkan ke media digital, mulai dari belajar, bekerja hingga beribadah.
Namun tanpa disadari, beberapa orang menggunakan media sosial terlalu berlebihan.
Sehingga menimbulkan dampak buruk bagi dirinya, salah satunya ialah insecure.
Misalnya saja terlalu sering mmebuka Instagram, TikTok, YouTube hingga Facebook yang bisa mendatangkan rasa insecure tersebut.
Lalu apa saja kebiasaan-kebiasaan tersebut?
Kami telah merangkungnya untuk Anda yang bersumber dari laman Instagram Konten Kreator Kesehatan Mental, Dimas Alwin @mudahbergaul.
1. Terlalu banyak scrolling media sosial
Dimas mengatakan apabila seseorang terlalu sering melihat story dan menggeser timeline, maka akan menimbulkan rasa insecure.
Sehingga akan muncul komparasi antara diri seseorang tersebut dengan orang lain.
Misalnya saja membanding-bandingkan tentang paras cantik atau ganteng, keberhasilan atau kesuksesan hingga pencapaian-pencapaian tertentu.
"Liatin story dan scrolling timeline nggak berhenti-berhenti.
Pas nggak sengaja lihat temen yang lebih cantik atau ganteng, sukses duluan udah punya ini itu.
Jadi dari sinilah insecure itu muncul," ujar Dimas melalui kontennya yang diunggah pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Baca juga: Apa Itu Gangguan Obsesif Kompulsif? Kesehatan Mental Kronis yang Membuat Tidak Percaya Diri

2. Terlalu fokus dengan kehidupan orang lain
Memang media sosial bisa menyuguhkan berbagai sudut pandang tentang kehidupan seseorang.
Sehingga dari unggahan-unggahan tersebut, kamu akan berfikir tentang kehebatan dari orang itu.
Misalnya saja, kehidupannya sungguh nikmat tenang dan bahagia lantaran selalu berkumpul dan liburan dengan keluarganya.
Padahal itu hanya beberapa menit dari 24 jam waktunya yang diperlihatkan di media sosial.
"Dia hidupnya enak banget ya, coba kalau gua kayak dia," ujar Dimas dalam memberi contoh.
Ia mengatakan hal inilah yang berujung pada insecure.
3. Stalking orang lain
Stalking merupakan kegiatan mencari tahu atau kepo berlebihan tentang kehidupan seseorang.
Terlebih lagi jika orang tersebutadalah orang yang pernah menjadi bagian dari hidup kamu.
Dimas memberi contoh, stalking mantan kekasih yang dulunya sering bersama, namun kini sudah berpisah.
Ia mengatakan bagi seseorang yang baru saja putus dengan kekasihnya, umumnya merasa ingin tahu kehidupan mantan kekasihnya bagaimana.
Sehingga hal ini bisa membuat seseorang menjadi insecure lantaran melihat kehidupan mantan yang barang kali sudah lebih baik.
Baca juga: Bahaya Fomo untuk Kesehatan Mental, Ketahui Juga Cara Mengatasinya
Ketahui Lebih Dalam tentang Apa Itu Insecure
Kata insecure tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat.
Terlebih bagi anak milenial yang kerap kali menjadikan kata insecure ini sebagai perbincangan di media sosial atau di kehidupan sehari-hari.
Kata insecure ini biasanya berkaitan dengan tingkat percaya diri seseorang.
Insecure adalah perasaan tidak mampu, tidak cukup baik, kecemasan yang membuat seseorang merasa tidak aman.
Sebenarnya, perasaan tidak aman atau insecure normal terjadi dan bisa dialami oleh setiap orang.
Namun, bagi sebagian orang lain, insecure bisa terjadi terus-menerus dan bertahan lama.
Penyebab insecure pun bermacam-macam, mulai dari peristiwa traumatis hingga kondisi sosial atau lingkungan lokal, seperti sekolah, tempat kerja, atau rumah.
Baca juga: Ketahui Apa Itu Body Shaming, Simak Pengertian dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental

Tandap-tanda Insecure
Dirangkum dari laman WebMD, berikut gejala insecure yang bisa terjadi pada seseorang:
1. Merasa rendah diri
Salah satu gejala insecure adalah merasa rendah diri atau memiliki citra diri yang negatif.
Merasa rendah diri berarti Anda berpikir buruk tentang diri sendiri atau kemampuan Anda.
Hal tersebut dapat menimbulkan masalah lain, terutama yang menyangkut kesehatan mental.
Bicaralah dengan dokter jika Anda merasa rendah diri.
2. Perfeksionis
Ketidakmampuan untuk merasa puas dan kebutuhan untuk mengontrol serta menyempurnakan sesuatu hal bisa menjadi tanda insecure.
Hal ini bermula dari perasaan bahwa Anda atau penampilan Anda tidak pernah cukup.
3. Isolasi diri sendiri
Rasa insecure juga dapat membuat orang menghindari interaksi sosial dengan orang lain dan mengisolasi diri mereka sendiri.
Terkadang orang-orang ini lebih suka berinteraksi secara virtual melalui dunia maya yang mereka rasa dapat mereka kendalikan.
4. Prestasi kerja buruk
Rasa insecure juga bisa berdampak pada pekerjaan yakni dapat menjadi motivasi bagi beberapa orang, tetapi lebih sering mengakibatkan kinerja yang buruk.
Hal ini dapat menyebabkan kecenderungan untuk menghindari pekerjaan, niat keluar atau berganti pekerjaan segera setelah dimulai, dan sikap kerja yang buruk.
5. Depresi
Rasa insecure dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental.
Perilaku atau pemikiran depresif atau rasa cemas sering kali merupakan akibat dari rasa insecure, terutama jika rasa tidak aman itu menghasilkan atau disertai dengan keyakinan dan pola pikir yang salah.
6. Memiliki kepercayaan tipis terhadap orang lain
Orang yang merasa insecure seringkali memiliki kepercayaan yang tipis terhadap orang lain.
Hal ini membuat mereka sulit memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
(TribunPalu.com/Hakim)