Kematian Ibu dan Anak di Subang
Misteri Baru Kematian Ibu dan Anak di Subang, Dua Motif Pelaku Dalam Kasus 304 Terbantahkan
Ada misteri baru dalam kasus kematian ibu dan anak di Subang. Dua motif pelaku dalam kasus dugaan pembunuhan berencana ini terbantahkan.
"Kecuali, apabila pelaku sudah terbuka, maka pendalaman motif menjadi nomor dua, yang penting faktanya sudah jelas atau tidak," ujar Yesmil.
Disinggung, terkait jenis kasus pembunuhan berencana, dimungkinkan telah direncanakan secara matang dan melibatkan banyak pelaku, sehingga aksi tersebut sangat rapi dan sulit dibuktikan, hal itu dimungkinkan.
"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut. Terkait bagaimana cara korban dibunuh, dengan apa, dan kemungkinan-kemungkinan yang mendasari tewasnya korban," ucapnya.
Ia berharap pihak kepolisian lebih meningkatkan fokusnya terhadap motif yang mendasari terjadinya pembunuhan.
Karena, dengan terus memperbanyak saksi yang diperiksa justru akan mengaburkan fakta yang ada.
Motif Harta
Yesmil Anwar menyebut ada tiga motif dalam kasus pembunuhan berencana. Hubungan sosial, kekuasaan dan harta.
Catatan Tribun, motif harta sendiri bisa jadi atau mungkin sudah terbantahkan.
Pasalnya, dalam kasus perampasan nyawa ini, temuan polisi di lokasi kejadian, justru tidak ditemukan barang berharga yang hilang.
Namun tetap saja, hasil akhir harus berpegangan pada penyelidikan ilmiah dari polisi.
Kapolres Subang AKBP Sumarni menyebut titik terang pertama di balik kematian anak dan ibu itu diduga bukan karena perampokan atau pencurian dengan kekerasan.
"Kalo pencurian memang tidak ada barang berharga yang, sudah dicek ya tadi sama tim tidak ada yang hilang hanya berantakan saja," ujar AKBP Sumarni di lokasi kejadian, Rabu (18/8/2021).
Bahkan, ada uang puluhan juta di rumah justru tidak diambil oleh pelaku.
Kuasa hukum Yosef, suami dari Tuti sekaligus ayah dari Amalia, Rohman Hidayat menyebut bahwa ada uang Rp 30 juta di dalam rumah saat perampasan nyawa itu terjadi.
"Iya, ada uang Rp 30 juta di rumah tapi tidak diambil. Saat ditemukan uangnya masih ada dan sempat dijadikan barang bukti oleh polisi," kata Rohman Hidayat saat dihubungi pada Jumat (27/8/2021).