Virus Corona

Apa Dampaknya jika Seseorang yang Tak Tahu Positif Covid-19 Diberi Vaksin?

Tidak adanya syarat tes Covid-19 seperti swab sebelum vaksin, membuka kemungkinan penerima vaksin tidak sadar bahwa dirinya terinfeksi Covid-19.

TRIBUNPALU.COM/MOH SALAM
Kepolisian Resort (Polres) Sigi menggelar Vaksinasi Covid-19 Gratis di Halaman Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (2/9/2021) siang. 

TRIBUNPALU.COM - Pasien Covid-19 memang dianjurkan untuk menunda mendapatkan vaksin Covid-19, demi mencegah penularan di lokasi vaksin.

Selain itu, penyintas Covid-19 juga baru bisa mendapat vaksin setelah tiga bulan dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sebelum mendapat vaksin Covid-19, seseorang akan menjalani screening untuk mengecek kelayakannya menerima vaksin.

Baca juga: PMI Peduli Covid-19 Sutleng Siagakan 2 Ambulans dan Tabung Oksigen untuk Warga Isoman

Baca juga: Sakit Kepala Terus-menerus saat Isolasi Mandiri Covid-19? Ketahui Penyebab dan Cara Meredakannya

Tetapi, tidak adanya syarat tes Covid-19 seperti swab antigen atau PCR sebelum vaksin, membuka kemungkinan adanya penerima vaksin yang tidak sadar bahwa dirinya sedang terinfeksi Covid-19.

Dengan adanya kemungkinan tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 juga menjelaskan terkait dampaknya apabila hal tersebut terjadi. 

"Apabila seseorang tidak mengetahui dirinya positif Covid-19 dan tidak ada gejala klinik yang dicurigai atau dalam kondisi sehat lalu diberikan vaksin Covid-19, secara medis tidak ada efek samping yang akan ditimbulkan," tulisnya dalam pedoman tanya jawab dalam situs covid19.go,id.

Sedangkan alasan tiga bulan jeda untuk penyintas Covid-19 menerima vaksin dinilai karena masih adanya antibodi alami di dalam tubuh penyintas. 

Hal itu juga disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D, yang menyebut pentintas Covid-19 bisa mendapat vaksin tetapi tidak diprioritaskan sebelum tiga bulan.

"Sebelum 3 bulan (usai dinyatakan sembuh), orang masih ada kekebalannya. Jadi penyintas tidak diprioritaskan untuk menerima vaksin," jelas Zullies dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).

"Tetapi setelah tiga bulan, antibodi memang sudah mulai menurun. Oleh sebab itu, disarankan untuk divaksin lagi setelah tiga bulan," imbuh dia.

Efek samping yang bisa terjadi pada penemia vaksin Covid-19 rata-rata hanya gejala ringan seperti nyeri lokal di lokasi suntik. 

Satgas Covid-19 juga menjelaskan efek sampig vaksin bisa beragam tergantung pada kondisi tubuh penerima vaksin

Banyak juga penerima vaksin yang tidak mengalami efek samping apapun.

"Efek seperti demam dan nyeri otot atau kemerahan pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namun tetap perlu dimonitor," kata Satgas Covid-19.

Tetapi manfaat vaksin jauh lebih besar dibanding risiko terpapar Covid-19 atau keparahan yang bisa terjadi jika terinfeksin Covid. 

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved