Tolitoli Hari Ini
Kapal Penumpang di Pelabuhan Tolitoli Hanya Layani 1 Rute, Berikut Tarif dan Jadwalnya
Kapal penumpang di Pelabuhan Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng) hanya layani satu rute saja.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Nur Saleha
TRIBUNPALU.COM,TOLITOLI - Kapal penumpang di Pelabuhan Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng) hanya layani satu rute saja.
Pelabuhan Cabang Tolitoli atau lebih dikenal dengan Pelabuhan Dede berlokasi di Jl Yos Sudarso, kelurahan Sidoarjo, Kecamatan Baolan, Tolitoli.
Pelabuhan tersebut memiliki dua dermaga yaitu untuk kapal meratus dan juga untuk armada dari PT Pelni yaitu armada perintis.
Armada perintis tersebut untuk penumpang dan juga pengiriman sayur dan buah.
Untuk rute dari kapal perintis yang membawa penumpang tersebut hanya dari Tolitoli Sulawesi Tengah ke Tarakan Kalimantan Utara.
Baca juga: Buruh Transportasi Protes Solar Langka di SPBU, Berikut Jawaban Pemkot Palu
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Sigi Terendah se Sulteng, Ini Komentar Dinas Kesehatan
Manager Operasional dan Tekhnik PT Pelabuhan Indonesia lV (Persero) Cabang Tolitoli Muhammad Cahyadin mengatakan, ada dua kapal yang beroperasi di Pelabuhan Tolitoli yaitu Sabuk Nusantara 97 dan Sabuk Nusantara 116.
"Rutenya itu hanya Tolitoli-Tarakan dan itu rutin, jadwal keberangkatan juga tidak menentu harinya tetapi itu berangkat kapal dari Tolitoli ini tiga kali seminggu," jelas Cahyadin saat ditemui TribunPalu.com diruang kerjanya, Senin (1/11/2021) sore.
Untuk biaya tiket kapal perintis tersebut menurut Cahyadin itu sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu.
"Ini kan kapal subsidi jadi tiket kapalnya sekitar Rp 20 sampai Rp 30 ribu. Dan waktu perjalanan itu selama 24 jam," ungkapnya.
Cahyadin juga menambahkan, syarat perjalanan bagi penumpang di Pelabuhan Cabang Tolitoli yaitu kartu vaksin dan hasil swab antigen negatif yang berlaku selama 1x24 jam.
"Swab antigen 1x24 sesuai aturan yang berlaku dari pemerintah. Namun di Pelindo juga tersedia alat genosa," katanya.
"Kami himbau juga masyarakat maupaun penumpang gagar tetap menjaga protokol kesehatan, dan saya berharap pada masa level PPKM yang tidak tinggi atau lebih sehat itu geliat ekonomi masyarakat diharapkan akan meningkat atau lebih tumbuh," harap Cahyadin menambahkan. (*)