Sulteng Hari Ini
Jadi Narasumber Kegiatan YLK-Disperindag Sulteng, Begini Curhat Kepala BPOM Palu
Pegawai BPOM Palu hanya 68 orang dengan tugas mencakup tujuh kabupaten di Sulawesi Tengah.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan di Kota Palu Agus Riyanto menyebut delapan tantangan dihadapi lembanganya di Sulawesi Tengah.
Hanya terdapat dua kantor BPOM di Sulteng, yaitu di Kota Palu dan di Kabupaten Banggai.
Sedangkan jangkauan wilayah BPOM sangat luas mencakup 13 kabupaten di Sulteng
"Untuk tantangan pertama luasnya cakupan wilayah pengawasan, dan kedua itu arus globalisasi," ucap Agus Riyanto saat menjadi narasumber dalam Pendidikan dan Pelatihan YLK-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng di Hotel di Paramasu Jl Rusa, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/11/2021).
Baca juga: HUT, Brimob Polda Sulteng Vaksinasi 186 Warga Binaan Rutan Palu
Selanjutnya tantangan kedua adalah penyelundupan produk ilegal ke Sulawesi Tengah sangat marak dan sulit terdeteksi.
"Kemudian tantangan selanjutnya koordinasi lintas sektor, ini kami butuhkan karena tidak bisa bekerja sendiri dalam melakukan pengawasan obat dan makanan. Olehnya butuh koordinasi lintas sektor dinas terkait," tutur Agus.
Selain itu keterbatasan sumber daya BPOM di Sulteng juga menjadi tantangan tersendiri bagi Agus.
Pegawai BPOM Palu hanya 68 orang dengan tugas mencakup tujuh kabupaten di Sulawesi Tengah.
"Belum lagi terdapat pertumbuhan pelaku usaha pada akhir-akhir ini sangat banyak. Sehingga tidak bisa menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dalam hal ini makanan atau minuman di masyarakat," jelas Agus.
Baca juga: Terima 527 Aduan Konsumen, YLK Sulteng: Laporan Leasing Terbanyak
Terkait fragmentasi kelembagaan dan perizinan serta regulasi pengawasan juga masih terkendala di Sulteng.
"Selama 2021 terdapat 12 perkara yang sedang dijalani BPOM Palu sampai ke tahap tuntutan," tutur Agus.(*)