Banggai Hari Ini

Mantan Kepala SKK Migas: DBH untuk Sekolahkan Anak Daerah, Bukan Bangun Patung

Praktisi Migas ini menyatakan, industri Migas menggunakan teknologi canggih dan risiko yang tinggi.

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/NAWI
Mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, pada acara Temu Wartawan Banggai 2021 di Hotel Swissbel Luwuk, Senin (13/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini menjelaskan, pemerintah daerah harus memanfaatkan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Anak-anak daerah tidak boleh menjadi penonton di industri hulu maupun hilir Migas.

Seperti yang ada di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

"Kalau ada hasil Migas, sekolah anak-anak daerah. Bukan bangun patung atau (gapura) selamat datang," kata Rudi di acara Temu Wartawan Banggai 2021, di Hotel Swissbel Luwuk, Senin (13/12/2021).

Praktisi Migas ini menyatakan, industri Migas menggunakan teknologi canggih dan risiko yang tinggi.

Maka membutuhkan pekerja yang profesional.

Baca juga: Pendidikan Kolaborasi, Dikmaba TNI dan Diktukba Polri Duduk Bersama di SPN Polda Sulteng

Rudi mencontohkan di Riau.

Saat itu, Pemerintah daerah tidak memanfaatkan DBH Migas untuk pembangunan infrastruktur.

"Di sana sempat ada Cevron, kala itu Pemerintah daerahnya memanfaatkan DBH Migas untuk membiayai pendidikan anak di SMK Migas, dan lain-lain," kata dia.

Selain itu, pemerintah daerah di Riau juga mengirimkan guru-gurunya untuk sekolah lagi ke ITB untuk belajar lagi tentang pengelolaan Migas.

Setelah itu, kata Rudi, para guru kembali dan mengajar kepada para siswa SMK Migas.

Hasilnya, anak-anak didik daerah akhirnya mengerti soal pengelolaan Migas dan bisa direkrut sebagai pekerja di industri Migas.

Baca juga: Sepak Bola Porkab V Parimo, Ampibabo bertemu Tomepa di Partai Final

"Beberapa diantaranya yang kuliah lagi justru sekarang kerja di luar negeri. Jadi jangan berfikir daerah itu hanya untuk mengelola apa yang ada di daerah tapi harus berfikir maju," kata dia.

Oleh karena itu, Rudi menyarankan agar para pemimpin daerah mampu meningkatkan SDM anak lokal dari DBH Migas.

Dengan begitu, anak daerah dapat menjadi investasi daerah ketika mampu bekerja di industri Migas.

Terakhir, Rudi Rubiandini mengungkapkan bahwa industri migas berbeda dengan pertambangan.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved