Keberangkatan Umrah akan Ditunda Terkait Adanya Varian Omicron di Berbagai Negara
Dengan adanya varian Omicron yang tengah bermunculan di berbagai negara membuat Kementerian Agama memutuskan untuk menunda keberangkatan jemaah umrah.
TRIBUNPALU.COM – Munculnya varian Omicron di berbagai negara membuat sejumlah peraturan harus diperketat.
Satu diantara banyaknya peraturan yang semakin diperketat yakni mengenai ibadah haji dan umrah.
Dengan adanya varian Omicron yang tengah bermunculan di berbagai negara membuat Kementerian Agama memutuskan untuk menunda keberangkatan jemaah umrah dari Indonesia.
Penundaan jemaah umrah asal Indonesia rencananya akan dimulai pada 23 Desember 2021.
Kementerian Agama menyatakan bahwa pemberangkatan jemaah umrah Indonesia ditunda hingga 2 Januari 2022.
Padahal diketahui banyak masyarakat yang sudah menunggu momen untuk dapat berangkat ke tanah suci tersebut.
Baca juga: Tanggapi terkait Varian Omicron di Indonesia, Luhut Pandjaitan: Jangan Sampai Menimbulkan Kepanikan
Dengan adanya hal tersebut, Kemenag meminta maaf dan menyebut penundaan ini sebagai bagian dari upaya pemerintah menekan laju kasus corona Indonesia.
Penundaan keberangkatan jemaah ini dilakukan demi mengantisipasi penyebaran varian Omicron.
Terkait dengan hal tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief mengungkapkan keberatan jika harus memberangkatkan jemaah dalam jumlah banyak dalam periode ini.
Ia juga menjelaskan jika saat ini pihaknya sedang menguji berbagai sistem dan studi mengenai perkembangan Omicron dari berbagai negara.
“Untuk yang Desember ini memang kami agak berat ni bisa memberangkatkan orang dalam jumlah banyak, tapi kita juga ingin coba menguji sistem yang sudah kita punya seberapa berjalan sih dari protokol dan lainnya bisa kita terapkan,” kata Hilman Latief, melansir dari KompasTV.
“Yang kedua, kita juga melakukan studi melihat apa yang terjadi dengan negara tetangga dan juga apa yang terjadi di Saudi seperti apa,” lanjutnya.
Sekjen Dewan Pengurus Pusat Amphuri, Farid Al Jawi juga memberikan tanggapan terkait keputusan pemerintah terkait keberangkatan jemaah haji dan umrah.
“Kami tentunya mendukung upaya pemerintah,namun terkadang masyarakat ini kan juga menerima informasi langsung dari Saudi terkait dengan bahwasanya Saudi siap, bahkan ketentuan Saudi makin membaik,”ujarnya.
Farid Al Jawi mengungkapkan mengenai kelonggaran yang telah ditetapkan pihak Arab Saudi kepada para jemaah.
“Kemarin hanya sekamar berdua sekarang sudah sekamar berempat, untuk kapasitas Masjidil Haram juga sudah diperluas, ini juga perlu dimbangi dan menjadi kajian pemerintah, artinya mengarah ke sana itu sudah lebih mudah,” lanjutnya.
Pihaknya tetap berharap pemerintah tetap memberangkatkan jemaah terus dilakukan.
“Kami berharap sih tanggal 23 ini kan tanggal yang sudah ditunggu-tunggu dan disepakati, kami berharap tetap di realisasikan dalam jumlah kecil, kita siap mematuhi ketentuan apa yang diberikan pemerintah Arab Saudi terkait dengan prokes,” tutup Farid Al Jawi.
(TribunPalu.com/Linda)