Sulteng Hari Ini

Diresmikan Presiden Jokowi, Smelter Nikel Baru Hadir di Morowali Utara

Jokowi mengapresiasi pembangunan Smelter Nikel yang memiliki kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun.

Editor: mahyuddin
handover/Youtube Sekretariat Negara
Presiden Joko Widodo meninjau pengolahan bijih nikel di Pabrik Smelter, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (27/12/2021) 

TRIBUNPALU.COM, MORUT - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menghadiri peresmian Smelter Nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Smelter Nikel tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo saat kunjungan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Selain Smelter PT GNI, Jokowi juga meresmikan pembangunan pabrik Smelter PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe dan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur.

Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi pembangunan Smelter Nikel yang memiliki kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun.

Dia yakin, pembangunan smelter itu bakal mendongkrak nilai tambah dari Nikel.

“Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih Nikel yang diolah menjadi feronikel, ini nilai tambahnya meningkat 14 kali. Jika dari bijih Nikel diolah menjadi billet stainless steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat," ujar Jokowi saat peresmian dikutip dari Channel Youtube Sekretariat Negara, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Update Covid-19 Sulteng 27 Desember 2021: 50 Pasien dalam Perawatan, 21 Asal Morowali

Jokowi mendorong penghentian ekspor Nikel dalam bentuk mentah atau raw material dan mendorong hilirisasi industri.

Dampaknya, industri di dalam negeri berkembang dengan cepat dan hilirisasi industri bisa terjadi dengan sangat cepat juga.

Jokowi memandang, angka tersebut merupakan lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan ekspor bahan mentah.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta pemerintah daerah untuk menjaga iklim investasi agar kondusif sehingga nilai tambah dari industri tersebut akan muncul.

Nilai tambah tersebut bisa berupa lapangan pekerjaan, pendapatan bagi negara berupa pajak, hingga devisa yang tidak sedikit.

Menurutnya, penyerapan tenaga kerja di Smelter Nikel ini mencapai 27 ribu orang.

Oleh karena itu, Jokowi meyakini ini akan memunculkan sebuah industri dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.

Baca juga: BMKG Palu Sebut Puluhan Sesar di Sulteng Bisa Picu Gempa Besar

Dia juga meminta pemerintah daerah memberikan rasa aman kepada para investor untuk menjalankan aktivitas usahanya.

Sehingga bisa meningkatkan nilai investasi di masa-masa yang akan datang.

"Kita harapkan rakyat yang berada di sekitar industri ini merasakan manfaatnya, baik yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan dan juga peluang-peluang usaha baru bagi usaha kecil, usaha menengah, dan yang lain-lainnya sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi, maupun di kabupaten di mana industri ini berada," jelasnya.

Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi, dan Direktur Utama PT GNI Wisma Bharuna.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved