Panglima Damai Poso

Buku 'Muhammad Adnan Arsal' Karya Khoirul Anam, Kisah Perjuangan Sang Panglima Damai Poso

Kisah perjuangan sang Panglima, lengkap dengan pesan-pesan damainya, ditulis dengan sangat apik oleh Khoirul Anam dalam buku Muhammad Adnan Arsal

Editor: Haqir Muhakir
Handover
Muhammad Adnan Arsal (kanan) dan Penulis Buku Khoirul Anam (tengah), saat menyampaikan informasi bedah buku Panglima Damai Poso, Kamis (20/1/2022). 

Atas semua upayanya itu, harus diakui, Haji Adnan adalah tokoh sentral bagi Poso.

Ia bahkan dijuluki sebagai sang Panglima, yang memimpin dan mengayomi warga apa pun garis takdir yang menimpa.

Namun, konflik di Poso nyatanya memang lebih pelik dari yang diduga.

Meski sudah tak ada lagi gerombolan warga yang berhadap-hadapan dengan masing-masing mengacungkan senjata, tetapi trauma dan kekhawatiran masih menggelayut di benak sebagian warga.

Memang, ada beberapa hal yang belum selesai, tetapi Poso pasti bisa merajut damai.

Kisah perjuangan sang Panglima, lengkap dengan pesan-pesan damainya, ditulis dengan sangat apik oleh Khoirul Anam dalam buku Muhammad Adnan Arsal; Panglima Damai Poso yang diterbitkan oleh Elex Gramedia, Jakarta.

Bedah Buku Muhammad Adnan Arsal; Panglima Damai Poso

Buku inilah yang akan dibedah pada Jumat, 21 Januari di Balroom Swisbel Hotel Palu.

Dalam acara tersebut, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, dijadwalkan hadir untuk memberikan pidato kunci.

Buku ini menegaskan fakta bahwa konflik di Poso sudah selesai, dan mengingat banyaknya kerugian dan kemalangan yang dialami masyarakat, maka aksi teror dan kekerasan –apa pun bentuk dan motifnya— tak boleh diberi ruang di bumi Indonesia.

Pemerintah dan segenap masyarakat harus terlibat dalam upaya membangun damai, salah satunya dengan tegas menolak paham radikal.

Acara bedah buku ini dimaksudkan untuk menguatkan narasi perdamaian dan kemanusiaan, sekaligus meneguhkan pentingnya moderasi dalam beragama dan berkebangsaan agar Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang damai dan sejahtera.

Secara khusus, Khoirul Anam menekankan bahwa konflik di Poso tak boleh diduplikasi di tempat-tempat lain. Hentikan teror sekarang juga. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved