Sulteng Hari Ini

BPDASHL Palu-Poso Siapkan Penyemaian Bibit 10 Ribu Bambu Dukung Penggunaan Bronjong Berlapis di Sigi

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Palu-Poso mendukung Pemerintah Kabupaten Sigi dalam penggunaan bronjong dari bambu.

TribunPalu.com/Moh_Salam
Kepala Seksi Evaluasi BPDASHL Palu-Poso Solehuddin (kiri) saat menjelaskan ke Wabup Sigi Samuel (kanan) terkait penyemaian bibit bambu kedepan untuk penggunaan bronjong berlapis. 

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Palu-Poso mendukung Pemerintah Kabupaten Sigi dalam penggunaan bronjong dari bambu.

Hal itu diutarakan Kepala Seksi Evaluasi BPDASHL Palu-Poso Solehudin, Rabu (16/2/2022).

Solehudin mengapresiasi model penggunaan bronjong berlapis dari bambu yang digunakan di Kabupaten Sigi.

"Saya sangat mengapresiasi dengan model bronjong berlapis dari bambu ini," ungkap Kasi Evaluasi BPDASHL Palu Poso.

Ia mengatakan, tentunya penggunaan bronjong berlapis dari bambu harus diperkuat dengan tanaman bambu yang hidup.

"Tapi mungkin untuk memperkuat posisi kedepan kita membutuhkan bambu yang betul-betul hidup," ujar Solehudin.

"Kami di BPDAS akan mendukung melalui penyemaian bibit bambu minimal 10 ribu batang bahkan bisa lebih dari itu, tergantung nanti dari desa-desa yang sudah merealisasikan penggunaan bronjong dengan dasar bambu ini," kata Kasie Evaluasi tersebut.

Baca juga: Wabup Sigi Ingatkan Kades untuk Tidak Selewengkan Anggaran

Baca juga: 10 Desa Sigi Kini Miliki Alat Pendeteksi Banjir Bandang

Solehudin menyebutkan, sering kali mendapatkan kesulitan dalam melakukan penanaman disebabkan terjadinya konflik lahan dan penolakan.

"Sering kali kesulitan menanam itu disebabkan terjadi konflik lahan, penolakan dan sebagainya. Tapi ini kan sudah sangat mendesak sekali, karena memang permasalahan banjir ini juga bagian dari tupoksi BPDAS khususnya didaerah tangkapan air," tandas Solehudin menambahkan.

Ia menuturkan, dari tahun 2017 sampai 2020 BPDAS sudah menanam lebih dari 1000 hektare di Kabupaten Sigi.

Diantaranya di Desa Jono, Wisolo, Rogo, Baluase, Bulubete, dan Bangga. 

"Desa Walatana 50 hektare tahun ini," tambah Solehudin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved