Kelemahan Rusia Terbongkar, Pantas Saja Tak Mampu Taklukan Ukraina dalam Waktu Sebulan

Seperti diketahui, perintah invasi pertama kali dikeluarkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.

handover/ Twitter
Ilustrasi - Perang Rusia vs Ukraina 

Saat tampil di "Face the Nation" CBS News, Minggu, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengisyaratkan bahwa kurangnya PGM yang tersedia mendorong peluncuran rudal hipersonik.

“Anda agak bertanya-tanya mengapa dia melakukan ini. Apakah dia kehabisan amunisi berpemandu presisi?” kata Austin.

Cynthia Cook, direktur Kelompok Inisiatif Industri Pertahanan di Group at the Center for Strategic and International Studies (CSIS), berpendapat Rusia bisa juga menggunakan senjata pemusnah massal senjata biologi/senjata kimia, di tengah kekurangan senjata presisi taktis.

“Penggunaan senjata kimia kemungkinan merupakan strategi hukuman yang dirancang untuk mematahkan keinginan kepemimpinan Ukraina dan menakut-nakuti warga sipil.”

Kekurangan rudal presisi Rusia lah juga yang mendasari Putin meminta bantuan China, saat Invasi Rusia berjalan dua minggu.

“Rudal presisi mahal, rudal Javelin tunggal saja sekitar $ 175.000, dan militer Rusia mungkin tidak dapat membeli amunisi yang cukup untuk mempertahankan kekuatan mereka pada intensitas ini selama berbulan-bulan,” ujar Cynthia Cook

Cynthia Cook mengutip Departemen Pertahanan, mengatakan Rusia kekurangan pasokan untuk PGM yang lebih besar seperti keluarga rudal jelajah Kalibr dan rudal balistik jarak pendek Iskander.

Dengan biaya masing-masing jutaan dolar ini, Rusia harus melakukan pengorbanan dalam memutuskan berapa banyak rudal yang akan dibeli dan disimpan.

Pihak Rusia kata Cynthia Cook memiliki masalah kapasitas produksi yang lebih mendesak.

Yang paling signifikan adalah kemampuan Rusia untuk mendapatkan peralatan elektronik canggih yang dibutuhkan untuk membuat amunisi presisi bekerja.

Banyak di antaranya berasal dari negara-negara seperti Jerman yang kini telah menghentikan penjualan sistem semacam itu kepada Putin.

“Industri senjata Rusia telah lama menyadari ketergantungannya pada Barat,” kata Cynthia Cook.

“Efek dari ketergantungan ini dan sanksi Barat perlahan akan mulai berdampak pada kemampuan Rusia untuk memproduksi PGM.”

Dia menambahkan bahwa Rusia kehabisan rudal presisi karena Ianvasi Rusia sudah berjalan sebulan.(*)

(Sumber: Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved