Pasar Inpres Palu Terbakar
Pemkot Belum Rumuskan Solusi untuk Pedagang, DPRD Palu Desak Relokasi Sementara
Menurutnya relokasi pedagang perlu perencanaan yang matang dan kesepakatan bersama.
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: mahyuddin
Pedagang setempat bernama Murni mengatakan, tak bisa berbuat banyak saat mengetahui api sudah merambah lodnya di pasar tersebut.
Murni dan keluarganya tak mampu menembus api yang kian membesar, ditambah lagi padatnya warga yang menonton sehingga menyulitkan evakuasi barang dagangan.
Baca juga: Pengumpul Besi Serbu Lokasi Kebakaran di Pasar Inpres Manonda Palu
Akibatnya kejadian itu, Murni memprediksi kerugian hingga Rp 300 juta.
"Saya punya dua tempat jualan bersampingan, itu jualan pakaian. Saat kejadian tidak ada barang yang bisa diselamatkan," kata Murni, Rabu (30/3/2022).
Murni yang sudah berjualan 20 tahun di Pasar Inpres Manonda berjualan pakaian.
Jualan itu ditinggal dalam lods di malam hari atau saat tokonya tutup.
"Pakaian hangus terbakar itu merupakan stok baru untuk jualan di bulan Suci Ramadan. Datang sekitar 1 bulan lalu. Kerugian sekitar Rp 300 juta lebih," jelas Murni.
Baca juga: Wacana Presiden 3 Periode Terus Digaungkan,Jokowi Kembali Bersuara: Kita Harus Patuh pada Konstitusi
Sementara itu pedangang lainya Juharia (50) juga bernasib sama, lapak jualannya ludes terbakar.
Dia mengalami kerugian materil kisaran ratusan juta.
"Saya jual sendal impor. Kerugian mencapai sekitar Rp 100 juta lebih," ujarnya.(*)