Tiru Serangan Israel ke Palestina, Rencana Kotor Pasukan Militer Ukraina Dibongkar Rusia!

Ukraina masih terus berusaha mempertahankan wilayahnya di tengah gempuran pasukan militer Rusia.

Telegram/ pavlokyrylenko_donoda/AFP
Sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang disebut oleh pemerintah Ukraina telah dibombardir oleh pasukan Rusia pada Rabu (16/3/2022). Terbaru, Rusia menembak 3 helikopter asal Mariupol dan berhasil menjatuhkan 2 di antaranya, Jumat (1/4/2022). 

Ukraina belum mengomentari tuduhan tersebut. Baik Kiev dan Moskow telah berulang kali membantah membunuh warga sipil dan saling menuduh melakukan kampanye disinformasi.

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan akhirnya pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

Rusia kutuk Israel serang Palestina

Rusia geram melihat kelakukan Israel yang menyerang masjid Al-Aqsa Palestina.

Israel tiba-tiba serang Palestina saat Rusia dan Ukraina masih berperang pertahankan keinginan masing-masing.

Kini Rusia mengutuk keras Israel karena melakukan tindakan anti-Rusia, setelah ikut memberi voting menangguhkan keanggotaan Moskow di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.

Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid membela keputusan negaranya tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia bahkan menuduh Israel gunakan penyerangan Rusia ke Ukraina sebagai pengalihan masalah Palestina.

Baca juga: Berani Embargo Rusia Malah Babak Belur, Eropa Kini Krisis Energi hingga Terpaksa Berhemat

Mereka juga menegaskan pernyataan Lapid tersebut sangat disesalkan.

“Kami telah membuat catatan terkait pernyataan agresif Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid,” bunyi pernyataan Kemenlu Rusia dikutip dari Middle East Eye.

“Pernyataan Kementerian Luar Negeri menimbulkan penyesalan dan penolakan.

Adanya usaha kamuflase mencoba memanfaatkan situasi di Ukraina untuk mengalihkan perhatian komunitas internasional dari konflik lama yang tak terselesaikan, yaitu Palestina dan Israel,” katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved