Tiru Serangan Israel ke Palestina, Rencana Kotor Pasukan Militer Ukraina Dibongkar Rusia!

Ukraina masih terus berusaha mempertahankan wilayahnya di tengah gempuran pasukan militer Rusia.

Telegram/ pavlokyrylenko_donoda/AFP
Sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang disebut oleh pemerintah Ukraina telah dibombardir oleh pasukan Rusia pada Rabu (16/3/2022). Terbaru, Rusia menembak 3 helikopter asal Mariupol dan berhasil menjatuhkan 2 di antaranya, Jumat (1/4/2022). 

TRIBUNPALU.COM - Ukraina masih terus berusaha mempertahankan wilayahnya di tengah gempuran pasukan militer Rusia.

Bahkan, Ukraina kini tak sepenuhnya dalam mode bertahan.

Sesekali pasukan militer Ukraina melancarkan serangan untuk menghancurkan Rusia.

Hanya saja, serangan Ukraina ke Rusia malah disebut biadab oleh Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev.

Baca juga: HAMAS SIAGA 1, Perang Bakal Pecah Setelah Israel Terpancing dan Gempur Jalur Gaza!

Bahkan cara menyerang Ukraina sama persis saat Israel serang umat Muslim di Palestina yang sedang beribadah.

Ukraina ternyata berencana melakukan pembunuhan massal, menembaki gereja-gereja selama perayaan Paskah Ortodoks.

Rusia pun membongkar perilaku biadab tentara Ukraina tersebut.

Rencana keji ini akan dilakukan di Ukraina selatan dan timur.

Strateginya, usai serangan biadab tersebut Rusia akan disalahkan, menjadi kambing hitam.

Diberitakan Rusia Today, Kementerian Pertahanan Rusia membongkar rencana kotor tersebut.

“Batalyon nasionalis akan membentuk lebih dari 70 kelompok bergerak yang dilengkapi dengan mortir dengan tujuan untuk menembaki gereja-gereja Ortodoks pada Minggu Paskah,” kata Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia.

Orang-orang Kristen Ortodoks akan merayakan hari raya pada tanggal 24 April, seminggu setelah pesta itu diadakan di sebagian besar dunia Barat.

Baca juga: Rusia Ingin Hapus Ukraina dari Peta Dunia, Pengamat: Berpotensi Gunakan Senjata Nuklir

Menurut Mizintsev, serangan itu direncanakan di wilayah Zaporozhye, Nikolaev, Odessa, Sumy, dan Kharkov. Rencananya nanti “menuduh pasukan Rusia melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil pada hari suci ini,” katanya.

Mizintsev menegaskan bahwa "beberapa negara Barat" membantu Kiev dalam persiapan "provokasi mengerikan yang canggih dengan banyak korban."

Kementerian Pertahanan mengatakan pihaknya memiliki bukti atas klaim tersebut. Ia meminta PBB, OSCE, dan Komite Internasional Palang Merah "untuk mempengaruhi rezim Kiev" untuk mencegah dugaan serangan yang direncanakan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved