Tips Kesehatan: Cara Agar Memiliki Pola Tidur yang Baik Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

Berikut ini TribunPalu sampaikan cara agar memiliki kualitas tidur yang baik saat berpuasa Ramadhan.

TRIBUNPALU.COM
Ilustrasi orang sedang tidur 

Tips Kesehatan: Cara Agar Memiliki Pola Tidur yang Baik Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

TRIBUNPALU.COM - Berikut ini TribunPalu sampaikan cara agar memiliki kualitas tidur yang baik saat berpuasa Ramadhan.

Tidur menjadi salah satu aktivitas yang penting bagi kesehatan tubuh.

Melansir dari laman Tribunnews, salah satu manfaat memiliki pola tidur yang baik adalah dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Hal ini dikarenakan tubuh manusia memiliki proses atau siklus internal yang diulangi kira-kira setiap 24 jam.

Jika waktu tidur tidak terpenuhi dengan baik, maka akan menimbulkan sakit kepala, mood swing, gangguan fungsi kognitif serta kenaikan berat badan.

Lalu bagaimana cara mengatur pola tidur yang baik saat sedang berpuasa Ramadhan?

Berikut ini TribunPalu sampaikan cara agar memiliki pola tidru yang baik saat puasa Ramadhan.

Baca juga: Tak Hanya Daging, Simak Manfaat dari Minyak Ikan Salmon untuk Kesehatan: Bisa Hancurkan Lemak

Manfaat Olahraga berenang bagi Fungsi Otak
Manfaat Olahraga berenang bagi Fungsi Otak (TribunStyle.com)

1. Memiliki jadwal olahraga rutin

Melansir dari TribunStyle, meskipun dalam keadaan sedang berpuasa, olahraga tetap dianjurkan saat menjelang berbuka.

Hindari olahraga dengan intensitas tinggi, usahakan berolahraga kardio rendah seperti jalan sore.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot serta peningkatan hormon stres dalam tubuh manusia.

Beberapa jenis olahraga ringan yang dimaksud adalah jalan cepat, jogging, yoga, dan bersepeda.

Keempat jenis olahraga itu bisa dilakukan 2 hingga 3 kali dalam sehari, dengan masing-masing durasi 30 menit.

Lakukan hal tersebut selama bulan puasa untuk menjaga pola tidur Anda menjadi lebih baik.

2. Mengatur pola makan yang sehat

Tidak dianjurkan begadang sambil minum kafesin, alkohol ataupun rokok sebelum tidur.

Hal yang tidak baik juga adalah memutuskan tidur dalam keadaan lapar.

Jika lapar, harap segera mengisi perut dengan makanan ringan.

Mengonsumsi makanan berat menjelang tidur menyebabkan kualitas tidur terganggu, bahkan bisa meningkatkan risiko serangan stroke.

Oleh karena itu, makanan yang mudah dicerna lebih dianjurkan seperti biskuit gandum atau roti.

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan dan Kecantikan Rambut: Manfaatkan Minyak Kelapa, Ketumbar dan Lidah Buaya

3. Buatlah lingkungan tidur yang nyaman

Mengutip dari laman TribunMataram, jika menginginkan kualitas tidur yang cukup, maka perlu didukung dengan tempat tidur yang mumpuni.

Desain kamar haruslah sesuai dengan keinginan hati, agar bisa lebih leluasa terutama saat sedang tidur.

Jauhkan kamar tidur dari alat elektronik yang aktif seperti televisi, komputer ataupun ponsel.

Pancaran sinar dari alat tersebut bisa mempengaruhi pola tidur seseorang.

4. Mengambil waktu tidur setelah sahur

Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan jeda sekitar 1 atau 2 jam setelah sahur.

Jika tidur lagi setelah sahur tanpa jeda, maka akan berakibat buruk pada kesehatan.

Anda bisa mencobanya tidur kembali setelah subuh atau sebelum berangkat ke kantor.

Tak bisa dipungkiri, kualitas tidur yang cukup adalah kebutuhan dasar manusia.

Sehingga dianjurkan untuk tidur minimal 8 jam dalam sehari.

Ilustrasi Tidur
Ilustrasi Tidur (handover)

Baca juga: Manfaat Minyak Kelapa, Ketumbar dan Lidah Buaya Untuk Kesehatan dan Kecantikan Rambut

5. Memilih waktu tidur lebih awal

Tidur di saat bulan Puasa dianjurkan untuk memululainya lebih awal.

Sebaiknya kebiasaan ini dibangun secara konsisten dalam keseharian menjalani ibadah puasa.

Usahkan tidur tak lama setelah melaksanakan salat Tarawih dan tidak memaksakan diri untuk begadang.

Apabila tidak memulai tidur lebih awal, makan akan mennghilangkan waktu sekitar 30 hingga 60 menit untuk beristirahat.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasi oleh Journal of Sleep Research, hal tersebut bisa mengurangi tahapan tidur pulas atau Rapid Eye Movement (REM).

Durasi yang berkurang bisa menyebabkan badan lebih cepat lemas dan rasa kantuk di siang hari.

(TribunPalu/Kim)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved