Terungkap Alasan KKB Papua Ganggu Penerbangan Sipil, Ada Dendam Masa Lalu Berkaitan dengan Babi

Sebby Sambom membongkar alasan KKB Papua selalu mengganggu penerbangan sipil.

Handover
Foto Ilustrasi - Anggota KKB Papua. 

TRIBUNPALU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah lagi.

Bandara kenyam yang terletak di Kabupaten Nduga, Papua kembali menjadi sasaran tindak kejahatan KKB.

Diketahui, Bandara kenyam sudah sering kali menjadi lokasi atau aksi KKB yang berada di wilayah tersebut.

Selain meresahkan masyarakat terkait teror di beberapa wilayah di pegunungan Papua, KKB juga menjadikan pesawat yang hendak mendarat menjadi sasan tembaknya.

Pada 30 Mei 2022 lalu misalnya, KKB mengkalim menembak peswat terbang sekitar pukul 11.15 waktu setempat.

Hal tersebut dibenarkan Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

Dikatakan, penembakan tersebut dipimpin oleh Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Derakma, Brigjen Egianus Kogoya.

"Mengapa Pasukan TPNPB tembak pesawat yang angkut Babi? Karena bangsa Papua mempunyai pengalaman dimana Pimpinan TNI/Polri pernah bawa babi dari Manado ke Papua," kata Sebby kala itu.

Baca juga: Masuk Pos TNI, Dua Anak Ini Bawa Isyarat Perang dari KKB, Awalnya Dikira Bermain Ternyata Ada Misi

Kondisi pesawat SAM Air seusai ditembaki KKB di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/6/2022). / Humas Polda Papua
Kondisi pesawat SAM Air seusai ditembaki KKB di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/6/2022). / Humas Polda Papua (Humas Polda Papua)

Sebby menerangkan, babi-babi yang dikirim pada tahun 2008 itu dikirim ke Sentani. Babi kemudian dimasak untuk acara besar dan dimakan oleh masyarakat yang kebanyakan dari daerah Pegunungan Tengah. Ia menduga hewan tersebut didatangkan agar warga lokal keracunan.

Atas dasar pengalaman itu, Sebby mengatakan TPNPB-OPM menembak pesawat bermuatan babi tersebut. Namun belum diketahui ada atau tidaknya korban jiwa dalam peristiwa itu.

Sebelumnya, penembakan pesawat milik misionaris aviation fellowship (MAF) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Akibat kasus penembakan tersebut, maskapai penerbangan milik SAM Air melarang pesawatnya untuk mendarat di daerah rawan.

Manejer Safety Maskapai PT Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air, Bambang Gunawan mengatakan, larangan terbang ini dikhususkan ke wilayah-wilayah pelosok seperti  Kampung Bugalapa, Distrik Biandoga, Distrik Homeyo dan beberapa tempat lainnya.

"Edaran safety notice hanya berlaku sementara waktu, namun SAM Air belum dapat memastikan kapan dapat kembali terbang ke wilayah-wilayah tersebut," kata Bambang dalam keterangannya, Minggu (17/1/2021).

Kondisi ini mengakibatkan masyarakat di kampung tersebut akan mengalami kesulitan transportasi maupun suplai bahan makanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved