Lindungi Diri dari Alzheimer dengan Memanfaatkan Jahe, Ternyata Juga Baik untuk Fungsi Kerja Otak

Jahe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya cegah sakit alzheimer dan bagus untuk otak.

tribunnewswiki
Ilustrasi Alzheimer: Bisa diatasi dengan memperbanyak konsumsi jahe 

Lindungi Diri dari Alzheimer dengan Memanfaatkan Jahe, Ternyata Juga Baik untuk Fungsi Kerja Otak

TRIBUNPALU.COM - Jahe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya cegah sakit alzheimer dan bagus untuk otak.

Jahe memang dikenal sebagai rempah-rempah yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh.

Bahkan saat ini makanan-makanan dengan kandungan jahe tinggi banyak diperjualbelikan.

Misalnya saja wedang ronde, wedang uwuh dan minuman ekstrak jahe kekinian lainnya.

Jahe dapat meminimalisir terkena sakit alzheimer dan ternyata baik juga untuk sistem kerja otak.

Melansir dari laman Healthline, orang yang terserang alzheimer dikarenakan terlalu sering mengalami stres.

Maka dari itu kecerdasan kognitifnya akan semakin berkurang saat bertambahnya usia.

Perlu Anda ketahui jika jahe memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.

Baca juga: Tips Atasi Migrain: Lakukan Diet, Hindari Stres, Tetap Terhidrasi hingga Manfaatkan Jahe

Khasiat Jahe untuk Kesehatan Rambut
Khasiat Jahe untuk Kesehatan Rambut (Tribun Jakarta)

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli menunjukkan jika antioksidan pada jahe mampu memnghambat inflamasi di otak.

Tak hanya kandungan antioksidannya saja, senyawa-senyawa bioaktif lainnya dalam jahe juga memiliki fungsi yang sama.

Ada juga beberapa bukti penelitianbahwa jahe dapat membantu meningkatkan fungsi otak secara langsung.

Pada sebuah studi tahun 2012 yang ditujukan terhadap wanita paruh baya yang sehat, dosis harian ekstrak jahe terbukti meningkatkan waktu reaksi dan memori kerja.

Beberapa peneliti juga melakukan riset manfaat jahe bagi kesehatan otak pada hewan.

Bahkan pada hewan, jahe bermanfaat untuk melindungi dari penurunan fungsi otak.

Alzeimer dan gangguan kesehatan otak umumnya memang dipicu oleh tingkat kestresan seseorang.

Jahe sebagai rempah-rempah pilihan yang sehat juga berguna untuk meredakan stres.

Hal ini tidak bisa lepas dari kandungan gingerolnya yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.

Perlu Anda ketahui jika gingerol merupakan senyawa bioaktif yang paling banyak terdapat di dalam jahe.

Baca juga: Manfaatkan Air Jahe untuk Redakan Nyeri Perut saat Haid, Ketahui Cara Membuat Ramuannya

Gingerol ini memiliki pengaruh yang besar atas obat-obatan berbahan dasar jahe yang kerap dijumpai pada jamu.

Senyawa gingerol yang ada di dalam jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang tinggi.

Berdasarkan penelitian para ahli, gingerol yang ada dalam jahe juga mengandung antioksidan yang kuat.

Maka tak heran jika mengonsumsi jahe dapat membantu mengurangi stres oksidatif.

Stres oksidatif bisa terjadi apabila terdapat banyak radikal bebas yang ada di dalam tubuh.

Gejala Penyakit Alzheimer

Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia sekaligus ahli psikolog, Michael Dirk Roelof Maitimoe memaparkan video terkait gejala umum yang dapat terjadi ketika mengidap penyakit alzheimer, dalam acara virutal, Sabtu (11/9/2021).

1. Gangguan Daya Ingat

Gangguang daya ingat ini terjadi diantaranya lupa akan kejadian yang baru saja terjadi, menceritakan dan menanyakan hal yang sama berulang-ulang.

Hal itu nyatanya sering dilakukan dan lupa akan satu hal dalam frekuensi yang terlalu sering.

Ilustrasi orang yang alami Alzheimer
Ilustrasi orang yang alami Alzheimer (kompas.com)

Baca juga: Cara Mengurangi Nyeri Haid dengan Air Jahe, Simak Manfaat dan Cara Membuat Ramuannya

2. Sulit Fokus

Aktivitas ini memang terlihat sederhana namun, banyak lansia yang mulai merasakan kesulitan dalam melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan dengan mudah.

Tak hanya itu, bingung cara mengatur keuangan bahkan mengemudi juga menjadi gejala umum yang sering timbul.

3. Disorientasi Waktu

Gejala ini dapat ditemui ketika lansia bingung akan waktu dimana mereka berada dan tidak tau jalan untuk pulang.

4. Susah Memahami Visualspasial

Gejala ini terjadi ketika orangtua atau lansia susah memahami visualspasial, dapat dilihat dari kesulitan mengukur jarak, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin hingga menabrak cermin atau pintu kaca ketika berjalan.

Tak hanya itu ada pula kesulitan mencari jalan keluar yang sebelumnya sempat dilalui.

5. Kemampuan Berkomunikasi

Gejala ini bisa dilihat ketika lansia mengalami kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat dalam sebuah percakapan serta bingung untuk melanjutkannya.

(TribunPalu/Kim/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved