Teman Tewas Akibat Tembakan 'Gaib', Anggota KKB Lari Ketakutan ke Pos TNI, Minta Perlindungan
Anggota KKB Papua bohongi prajurit TNI, buat laporan ditembak padahal mereka yang menembak.
Sedangkan dua pria lain termasuk lelaki yang dijumpai sebelumnya yang menenteng busur dan anak panah, tidak diapa-apakan oleh prajurit TNI Polri.
Seusai insiden baku tembak itu, prajurit TNI Polri pun memilih melewati jalan memutar untuk kembali lagi ke Pos Keamanan.
Ketika hari menjelang sore, dua pria yang masih lengkap dengan busur dan anak panah, mendatangi Pos Keamanan lalu melaporkan tentang insiden baku tembak yang terjadi di tengah hutan beberapa jam sebelumnya.
Kedua pria itu melaporkan hal yang bukan sebenarnya. Mereka menuturkan bahwa TNI Polri telah menembak mati warga sipil yang sedang berkebun di tengah hutan.
Keduanya tak mengira kalau yang menerima laporan tersebut, adalah salah satu prajurit TNI yang baru saja pulang dari lokasi baku tembak tersebut.
Dari laporan yang disampaikan itu terungkap jelas betapa anak buah para panglima KKB di Tanah Papua itu telah memutarbalikan fakta.
Makanya ketika ditanya, dimanakah pria yang satunya lagi, yang terdeteksi sempat bersama anggota KKB yang tertembak di tengah hutan, kedua pria itu tak sanggung menjawabnya.
Sambil menggaruk-garukan kepala, kedua pria itu seakan mengaku kalau pria tersebut tak mau datang bersama. Meski demikian, mereka tetap bersikeras kalau prajurit TNI Polri telah menembak warga sipil.
Ketika ditanya lagi, sedang berbuat apakah kedua pria tersebut di lokasi kejadian, lagi-lagi mereka tak bisa menjawabnya.
Pada saat itulah terungkap fakta bahwa saat insiden tersebut, ketiga warga sipil itu kebetulan sedang bersama anggota KKB.
Mereka sempat duduk bersama setelah beberapa saat sebelumnya bertemu anggota KKB tersebut di tempat itu.

Tapi karena anggota KKB itu sudah tertembak, sehingga mereka pun memilih pulang lalu datang ke Pos Keamanan tersebut.
Lantaran saat datang ke Pos Keamanan, kedua pria tersebut hanya membawa busur dan anak panah, sehingga prajurit TNI Polri pun membiarkan keduanya untuk pulang.
Untuk mencairkan suasana sebelum dibolehkan pulang, kedua pria itu pun diajak untuk menghentikan aksinya agar warga tak panik atas perbuatannya.
Mungkin karena baru menyadari bahwa tindakannya membahayakan orang lain, kedua pria itu pun secara sukarela menyerahkan busur dan anak panah kepada aparat TNI Polri.