Jenderal Bintang 3 Sentil Polri, Mengapa Bharada E Belum Jadi Tersangka Kasus Kematian Brigadir J?
Baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi di rumah dinas Kadiv Propam non-aktif Irjen Ferdy Sambo Kompleks Polri, Duren Tiga.
Maka dari itu, Susno Duadji meminta agar pihak kepolisian tidak pilih kasih.
Mantan petinggi Polri ini pun meminta agar Polri juga menyelidiki soal apakah benar Bharada E ini dalam kondisi terancam, sehingga harus nekat menembak Brigadir J.
"Kalau memang benar saudara tembak-menembak harus dilihat sejauh mana jiwa Bharada E ini terancam.
Apakah masih bisa bergerak atau bisa pergi saat itu atau sudah kepepet sekali, kan gitu," ungkapnya lagi
Lalu, jika disebutkan Bharada E disebut nekat menembak Brigadir J lantaran memberikan perlindungan kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi pun harus diusut juga.
"Memberi perlindungan untuk orang kedua bisa saja.
Tapi kan pada saat Brigadir J memberikan ancaman senjata pada dia, berarti si Bharada E ini kan melindungi dirinya sendiri.
Tapi sejauh mana ancaman ini? Kan harus dilihat, direkonstruksi, tidak bisa langsung begitu saja," paparnya.
Kemudian, Susno Duadji menyorot kejanggalan, soal posisi Bharada E dan Brigadir J saat baku tembak.
Ditambah lagi, Bharada E disebut menembak Brigadir J dengan 5 kali tembakan.
"Katanya yang satu di atas (read: Bharada E) dan satu dibawah (read: Brigadir J).
Pembelaan dirinya katanya sampai 5 peluru sampai korban mati.
Nah ni harus diperiksa oleh penyidik," papar Susno Duadji.
"Apakah 5 peluru itu untuk melumpuhkan, ataukah memang niatnya untuk bela diri," tambahnya.
Selain itu, Susno Duadji makin heran, kenapa seorang ajudan diizinkan membawa senjata api, palah untuk perlindungan jika ada perampokan.