Sulteng Hari Ini
Realisasi ABPN Per 31 Juli 2022 di Sulawesi Tengah: Penerimaan Pajak Rp4,9 T, Pendapatan Rp5,3 T
Membaiknya tingkat ketimpangan di Sulteng tersebut salah satunya dipengaruhi oleh naiknya Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota/Kabupaten
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: mahyuddin
Secara tahunan, angka inflasi mencapai 6,21 persen (yoy) naik 4,56 persen dibandingkan periode Juli 2021.
Komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi adalah Angkutan Udara (0,30 persen), Bawang Merah (0,24 persen), dan Ikan Selar (0,23 persen).
Kenaikan pada komoditas Angkutan Udara didorong oleh naiknya harga bahan bakar pesawat serta biaya airport tax yang menyebabkan maskapai menaikan harga tiket pesawat mereka.
Ditambah dengan bertambahnya permintaan namun tidak dibarengi dengan jumlah penerbangan yang memadai.
Sedangkan untuk komoditas bawang merah penyebab kenaikan karena terganggunya pasokan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, serta Provinsi Sulawesi Selatan.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat juga semakin baik sebagai dampak positif pertumbuhan ekonomi Sulteng.
Hal tersebut dapat terlihat dari menurunnya angka persentase kemiskinan (P0) di Sulteng pada Maret 2022 yang tercatat 12,33 persen. Angka tersebut turun 0,67 persen poin dari sebelumnya 13 persen pada periode yang sama tahun 2021.
Namun jika dibandingkan dengan periode September 2021 angka P0 tersebut mengalami kenaikan 0,15 persen poin.
Inflasi yang tinggi menjadi salah satu penyebab kenaikan persentase kemiskinan di Sulteng. Sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, dan sektor pertanian menjadi tiga sektor yang menyerap lebih banyak pekerja, dan turut menopang perbaikan kondisi pendapatan di perkotaan dan perdesaan.
Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulteng yang diukur dengan Rasio Gini, juga mengalami perbaikan.
Dari sebelum periode pandemi hingga masa pandemi tren Rasio Gini Sulteng terlihat mengalami penurunan.
Hal berbeda yang justru terjadi pada tren Rasio Gini Nasional.
Tercatat Rasio Gini Sulteng pada Maret 2022 turun 0,008 poin dibanding Rasio Gini Maret 2021 (0,316) dan turun 0,018 poin dibanding Rasio Gini September 2021 (0,326).
Hal tersebut menunjukan telah terjadi perbaikan pemerataan pendapatan pada periode Maret 2021 - Maret 2022 ataupun pada periode September 2021 - Maret 2022.
Angka Rasio Gini Sulteng pada Maret 2022 yang sebesar 0,308 masih berada di level tingkat ketimpangan sedang.