Apa Itu Covid-19 Subvarian Omicron XBB? Waspadai Gejalanya: Demam dan Sakit Tenggorokan

Apa sebetulnya Covid-19 Subvarian Omicron XBB? Simak juga gejala-gejalanya berikut ini.

Editor: Imam Saputro
handover
Ilustrasi Omicron : Apa itu Covid-19 Subvarian Omicron XBB? Simak juga gejalanya. 

Apa Itu Covid-19 Subvarian Omicron XBB? Simak Gejalanya: Bisa Demam dan Sakit Tenggorokan

TRIBUNPALU.COM - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyatakan subvarian Covid-19 Omicron XBB telah masuk di Indonesia.

Melansir dari laman Kompas, negara tetangga Singapura sudah lebih dahulu menghadapi lonjakan dari subvarian yang baru ini.

Bahkan pada pertengahan Oktober bulan ini, Singapura sudah melaporkan ada lebih dari 9.000 kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB per harinya.

Lalu apa sebetulnya Covid-19 Subvarian Omicron XBB?

Apa saja gejala yang dialami oleh seseorang yang terkena Covid-19 Subvarian Omicron XBB?

Untuk mengetahui informasi tersebut, Anda dapat menyimak penjelasan TribunPalu berikut ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia per Jumat 7 Oktober 2022: Tambah 1.501 Kasus, 15 Orang Meninggal Dunia

Mengenal Covid-19 Subvarian Omicron XBB

Mengutip dari laman Daily Beast, Omicron XBB adalah salah satu subvarian baru dari Covid-19.

XBB diketahui menjadi salah satu virus yang terburuk selama ini.

Omicron XBB merupakan mutasi dari varian Omicron dari SARS-CoV-2 yang mulai menginfeksi di beberapa negara satau tahun yang lalu.

Perlu Anda ketahui jika Covid-19 Omicron XBB ini lebih mudah menular jika dibandingkan dengan varian yang sebelumnya.

Sistem penginveksian Covid-19 Omicron XBB ialah dengan menghindari antibodi dari terapi monoklonal.

Hal ini dapat membuat segala jenis obat perawatan Covid-19 tidak efektif menyembuhkan Covid-19 Omicron XBB.

Covid-19 Omicron XBB pertama kali teridentifikasi pada bulan Agustus 2022 lalu.

Covid-19 Omicron XBB termasuk dalam subvarian kecil yang penularannya lebih ganas dibanding dengan sebelumnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sigi Berangsur Pulih, Vaksinasi Booster Capai 16,37 Persen

Simulasi penanganan pasien terinfeksi virus corona Covid-19 di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020).
Simulasi penanganan pasien terinfeksi virus corona Covid-19 di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020). (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Gejala Covid-19 Omicron XBB

Melansir dari laman Kompas, ternyata sebagian besar masyarakat Singapura melaporkan gejalanya ialah demam dan sakit tenggorokan.

Bahkan ini juga berlaku bagi siapapun yang sudah melakukan vaksinasi di Singapura.

Skema vaksinasi sebelumnya baik tiga suntikan mRNA lengkap atau empat dosis Sinovac masih sangat efektif mencegah penyakit parah.

Namun, varian ini berisiko bagi mereka yang tidak divaksinasi.

Kementerian Kesehatan Singapura sendiri melaporkan, rata-rata pergerakan tujuh hari kasus Covid-19 lokal naik dari 4.714 menjadi 7.716 selama seminggu terakhir.

Peningkatan kasus rawat inap ini sebanding dengan peningkatan kasus lokal secara keseluruhan.

Mengutip dari laman resmi Kemenkes RI, sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara termasuk Indonesia, melaporkan temuan kasus Omicron XBB.

Kasus pertama Omicron XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal yang terdeteksi pada seorang wanita berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pasien tersebut dinyatakan positif terpapar Covid-19 pada 26 September 2022 kemudian dinyatakan sembuh pada 3 Oktober 2022.

Menanggapi temuan kasus Omicron XBB ini, Kemenkes bergegas melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat dengan pasien.

(TribunPalu/Kim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved