Pilpres 2024

Nasdem-Demokrat-PKS Belum Klop Soal Cawapres Anies Baswedan, Deklarasi Koalisi Batal?

Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS disebut bakal berkoalisi mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)
Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS disebut bakal berkoalisi mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

TRIBUNPALU.COM - Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS disebut bakal berkoalisi mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Namun, koalisi ketiga partai tengah memanas karena belum adanya kata sepakat soal sosok cawapres pendamping Anies Baswedan.

Partai Demokrat menginginkan Anies Baswedan didampingi Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Sementara PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan atau Aher.

Baca juga: Jokowi Makin Terang-terangan Dukung Ketum Gerindra di Pilpres 2024: Setelah Ini Jatahnya Pak Prabowo

Alhasil, deklarasi koalisi ketiga partai pun batal yang seyogianya dilaksanakan pada 10 November.

Menurut Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, deklarasi koalisi tersebut nantinya tak bersamaan dengan pengumuman calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

Ia menyebut penentuan cawapres pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu seiring dengan dinamika ke depannya.

"(Cawapres) mungkin belum. Cawapres nanti sesuai dengan dinamika yang terjadi. Kita mencoba rasional. Kita mencoba realistis. Kita mencoba membuka diri secara lebih luas," kata Willy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Willy mengatakan deklarasi koalisi bersama pada 10 November 2022 ini batal disebabkan PKS baru melakukan rapat Majelis Syuro pada Desember 2022 atau akhir tahun.

Selain itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga baru tiba di Indonesia pada 10 November setelah bepergian ke Jerman.

"Ya kita tunggulah ya, tentu kita harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing partai," ujarnya.

Kendati demikian, Willy menuturkan deklarasi koalisi itu paling cepat akhir tahun 2022 ini.

Willy menuturkan deklarasi koalisi tak menutup kemungkinan digelar secara masing-masing, seperti NasDem.

"(Deklarasi koalisi) paling cepat akhir tahun. Tapi tidak tertutup kemungkinan one by one, setelah NasDem, Demokrat mungkin," ungkapnya.

"Jadi tidak mesti deklarasi bersama, tetapi juga partai per partai. Karena itu juga berbicara, kita mengutamakan satu, spiritnya yang sama dengan nama koalisi perubahan," sambung Willy.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved