Buruh PT GNI Ribut

17 Orang Jadi Tersangka Bentrok di PT GNI Morowali Utara, Satu Korban Jiwa Asal Parepare Sulsel

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto memastikan kondisi di PT GNI Morowali Utara aman dan kondusif.

Editor: mahyuddin
handover
Beredar video kericuhan duakelompok karyawan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/01/2023) sekira pukul 21.00 Wita. 

TRIBUNPALU.COM, MORUT - Korban tewas dalam bentrok buruh PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah, diketahui berasal dari Parepare, Sulawesi Selatan.

Ada dua korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Korban lainnya diketahui warga negara asing bernisial XE (30).

Sementara korban asal Parepare berinisial MS (19).

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto memastikan kondisi di PT GNI Morowali Utara aman dan kondusif.

"Situasi di lokasi kejadian sampai dengan saat ini relatif aman dan terkendali. Personel TNI Polri melakukan pengamanan di jalan keluar masuk perusahaan, smelter, jalan houling, dan tempat jeti atau dermaga," ujarnya melalui keterangan resmi dikutip Selasa (17/1/2023).

Sebelumnya, menetapkan 17 tersangka terkait bentrokan di PT GNI Morowali Utara.

Baca juga: RDP DPRD Sulteng Ungkap Sejumlah Akar Permasalahan di Kasus PT GNI

Dari laporan kepolisian, kerusuhan tersebut bermula dari tuntutan ratusan karyawan yang meminta perpanjangan kontrak kepada perusahaan PT GNI, selain itu juga diajukan sejumlah tuntutan lainnya.

Karena tidak ada kesepakatan dengan pihak perusahaan, karyawan pun mogok kerja.

Aksi yang dilakukan pada Sabtu (14/1/2023) pagi kemudian berlanjut malam hari, bahkan mulai mengarah ke tindakan anarkis.

Sejumlah fasilitas yang ada di dalam kawasan perusahaan tambang nikel tersebut dirusak dan dibakar.

Didik menambahkan, para pengunjuk rasa ini dihentikan oleh satpam dan akhirnya cekcok, kemudian pada malam hari menerobos masuk ke area perusahaan GNI.

Kericuhan pun tak terhindarkan antara karyawan di dalam dan yang lagi mogok kerja hingga terjadi pembakaran mobil, motor dan mes yang jumlahnya belum diketahui.

(*)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved