Tambang Ilegal di Sigi

2 Tambang Ilegal Beroperasi di Kawasan Hutan Lindung Sulteng, Terbesar di Dongi-Dongi

Tambang ilegal beroperasi di dua kawasan konservasi hutan lindung di Sulawesi Tengah.

TRIBUNPALU.COM/MOH SALAM
Lokasi Tambang Ilegal Emas di Desa Sidondo I Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi dihancurkan, Rabu (3/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Dua tambang ilegal beroperasi di dua kawasan konservasi hutan lindung di Sulawesi Tengah.

Hal itu diutarakan Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu Titik Wurdiningsih kepada TribunPalu.com, Kamis (4/5/2023).

Ia mengatakan, tambang emas Ilegal berada di Kawasan konservasi di Kabupaten Sigi dan Poso.

Titik menjelaskan, untuk di Kabupaten Sigi terdapat di Dusun Kangkuro Desa Tomado Kecamatan Lindu dan Dusun 1 dan 5 Desa Sidondo I Kecamatan Sigi Biromaru. 

Baca juga: Alat Berat Milik Pemkab Sigi Hancurkan Lokasi Tambang Ilegal Emas di Sidondo I

Sementara di Kabupaten Poso terdapat tambang ilegal di Dongi-dongi Kecamatan Lore Utara dan Desa Wanga Kecamatan Lore Peore. 

"Tambang Ilegal kalau dikawasan konservasi ada di dua Kabupaten yaitu Sigi dan Poso. Kalau di Kabupaten Sigi itu ada di Sidondo I, kalau di Sidondo ada dua titik dan di Lindu Dusun Kangkuro Desa Tomado. Untuk di Kabupaten Poso yang sudah teridentifikasi juga ada dua lokasi yaitu Dongi-dongi dan Wanga," ujar Titik Wurdiningsih

Wurdiningsih juga menuturkan, pihaknya akan terus melaksanakan pemeriksaaan di titik lokasi yang sudah terdeteksi.

"Lokasi itu yang coba kami sisir dan semoga tidak ada lagi ditempat yang lain. Karena kita sudah masuk kerana penegakan hukum," kata Kepala Balai Besar TNLL.

Titik berharap agar seluruh aktivitas pertambangan ilegal di kawasan konservasi hutan lindung dapat berhenti.

Menurutnya, pertambang ilegal di kawasan konservasi hutan lindung dapat merusak ekosistem dari Taman Nasional Lore Lindu. 

Harapannya tambang-tambang liar yang lainnya bisa berhenti dan Taman Nasional Lore Lindu ini bisa lakukan pemulihan ekosistemnya," tuturnya.

Titik Wurdiningsih menuturkan, untuk tambang terbesar di kawasan konservasi adalah Dongi-dongi. 

Pihaknya pun sudah menerima laporan jika penambang di Dongi-dongi didominasi dari luar daerah seperti Kotamobagu, Gorontalo dan Tasikmalaya. 

"Yang paling besar dan sudah lama ada di Dongi-dongi yaitu sejak tahun 2016. Memang masalahnya bukan tambang rakyat lagi tapi sudah banyak penambang-penambang dari luar dan profesional seperti Kotamobagu, Tasikmalaya, Gorontalo," sebut Titik.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved