Flu Babi di Sigi

Flu Babi Afrika Ditemukan di Sigi, Mematikan untuk Babi dan Tidak Menular ke Manusia

Sejumlah Babi di Kabupaten Sigi positif Virus Flu Babi Afrika, Senin (26/6/2023).

TribunPalu.com/Moh Salam
Foto Ilustrasi - Peternak Babi di Desa Jono Oge Kabupaten Sigi saat membersihkan kandang babi. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Sejumlah Babi di Kabupaten Sigi positif Virus Flu Babi Afrika, Senin (26/6/2023).

Flu Babi Afrika dan Flu Babi H1N1 memiliki sejumlah perbedaan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Akib Ponulele menuturkan, Hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner Maros menunjukkan beberapa Babi di Kabupaten Sigi positif African Swine Fever (ASF).

Pihak Dinas Peternakan Sigi mengambil sampel uji laboratorium dari babi yang ada di Desa Berdikari Palolo dan Desa Jono Oge Sigi Biromaru.

Baca juga: BREAKING NEWS: Virus Flu Babi Afrika Terdeteksi di Kabupaten Sigi

"Hasil uji laboratorium balai besar veteriner maros sudah ada, dari sampel yang diambil dari peternakan babi di desa jono, dinyatakan untuk desa jono positif penyakit ASF," kata Akib Ponulele, Senin (26/6/2023).

Menurutnya, Kadis Peternakan dan Keswan Sigi Akib menuturkan, Penyakit CSF alias Classical Swine Fever atau Hog Cholera. sudah pernah terjadi di Kabupaten Sigi.

"Penyakit CSF sudah pernah terjadi di Sigi," kata Akib Ponulele.

Diketahui Flu babi atau swine flu merupakan infeksi yang disebabkan oleh jenis virus flu (influenza) H1N1.

Selanjutnya, H1N1 masuk dalam kategori virus influenza A, sama seperti jenis virus yang menyebabkan flu musiman.

African Swine Fever alias Flu Babi Afrika cukup mematikan untuk babi dan sangat mudah menular.

Jalur penularannya bisa melalui kontak fisik antara babi yang sehat dengan yang terinfeksi.

Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

Sementara virusnya bisa bertahan di lingkungan luar dan relatif kuat terhadap paparan desinfektan.

Kementerian Kesehatan RI memastikan virus ASF tidak membahayakan manusia.

Virus ini tidak masuk kategori penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved