Sulteng Hari Ini

UNBK di SMPN 5 Batui Satap Banggai Terkendala Jaringan dan Ruang Belajar

Sayangnya, masalah utama yang dihadapi adalah keterbatasan jaringan Wifi yang tidak memadai. 

|
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
ASNAWI/TRIBUNPALU.COM
Proses persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 5 Batui Satu Atap (Satap) terkendala jaringan dan kurangnya sarana prasarana. SMPN 5 Satapterletak di Batui 5, Desa Ondo-ondolu, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Proses persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 5 Batui Satu Atap (Satap) terkendala jaringan dan kurangnya sarana prasarana.

SMPN 5 Satap terletak di Batui 5, Desa Ondo-ondolu, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Sekolah itu jaraknya sekitar 25 kilometer dari Jalan Trans Sulawesi Kelurahan Bakung, dengan kondisi jalan rusak dan menanjak.

Kepala SMPN 5 Batui Satap Rizal Aripat mengatakan, para siswa kelas 8 sedang mengikuti UNBK dengan hanya 15 laptop yang tersedia. 

Sayangnya, masalah utama yang dihadapi adalah keterbatasan jaringan Wifi yang tidak memadai. 

Akibatnya, hanya 8 dari 15 laptop yang dapat digunakan.

Baca juga: Kritik Pedas Anak Didik Rossi Sebut Motor Yamaha Tidak ada Kemajuan: Saya Tidak Suka

Bahkan dari 8 laptop itu, hanya 2 laptop yang berhasil terkoneksi ke sistem UNBK.

SMPN 5 Batui Satap menggunakan jaringan swasta dari Desa Bone Balantak dan hanya mengandalkan sumber daya energi matahari. 

"Saat cuaca buruk seperti hujan, jaringan ini menjadi sangat tidak stabil, mengakibatkan berbagai kendala dalam pelaksanaan UNBK yang berpotensi berlangsung hingga berhari-hari," beber Rizal saat ditemui TribunPalu.com, Kamis (14/9/2023).

Kendala lain yang dihadapi oleh SMP Negeri 5 Batui Satap adalah kurangnya ruangan. 

Siswa terpaksa menggunakan ruangan kantor sebagai tempat UNBK, meskipun seharusnya sekolah telah menyediakan ruang lab komputer yang memadai sesuai dengan sistem pendidikan modern.

Sekolah yang memiliki 58 siswa itu telah berdiri sejak tahun 2005, dan hingga saat ini belum pernah disentuh rehabilitasi atau perbaikan dari pemerintah. 

Kata Rizal, meskipun usulan untuk perbaikan telah diajukan, faktor-faktor yang menghambat perbaikan tersebut masih belum jelas.

SMP Negeri 5 Batui Satap memiliki total 13 guru, terdiri dari 4 PNS, 6 PPPK, 1 tenaga honor bidang administrasi, dan 2 guru agama honor yang mengajar agama Islam dan Hindu. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved