Viral

10 Fakta Kantor Bupati Pohuwato Dibakar Massa, Dokumen Ludes hingga Warga Takut Keluar Rumah

Berikut kumpulan fakta terkait Kantor Bupati Pohuwato Provinsi Gorontalo dibakar oleh massa yang berdemo terkait tambang pada Kamis (21/9/2023) siang.

Facebook/Suryani Mayang
Video detik-detik aksi pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo viral di media sosial. 

"Pada dasarnya, kami tidak sedang berperang dengan masyarakat," tukas Romano Yoyol.

5. Satu Kompi TNI dan 950 Polisi Diturunkan

Satu kompi TNI-AD 713 ikut diterjunkan dalam pengamanan aksi demonstrasi di Kabupaten Pohuwato, Kamis (21/9/2023).

Tidak hanya itu, dari keterangan otoritas resmi yang didapatkan TribunGorontalo.com, sebanyak seribu polisi juga ikut diterjunkan ke lokasi.

Menurut Kabid Humas Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro, ada sedikitnya 750 personel polisi yang diturunkan mengamankan lokasi demonstrasi tersebut.

"Untuk personel saat ini berjumlah 750 gabungan polda polres dan ada tambahan 200 dari Polda Gorontalo," kata Desmont ditemui di Porles Pohuwato.

Ratusan personel polisi hingga TNI ini pun berhasil memukul mundur demonstran yang rata-rata merupakan penambang Pohuwato.

6. TNI Polri dan Satpol PP Masih Berjaga

Sejumlah personel Aparat Penegak Hukum (APH) masih berjaga di Kantor Bupati Pohuwato hingga Kamis malam (21/9/2023).

Para personel dari TNI, Polri, hingga Satpol PP ini berjaga untuk memastikan tidak ada aksi lanjutan dari massa aksi.

Selain itu, para perseonel ini berjaga agar kantor Bupati Pohuwato yang masih terbakar itu, tidak dimasuki oleh masyarakat yang penasaran.

"Seluruh wilayah kantor ini dijaga ketat oleh kami dan dibantu personel TNI dan Polri untuk malam ini," ujar Kasatpol PP Pohuwato, Nikson Pakaya kepada TribunGorontalo.com.

Selain itu, tampak terlihat juga, Komandan Korem (Danrem) 133/NW Gorontalo, Brigjen TNI Totok Sulistyono.

Totok turut melakukan pemantauan atas penjagaan kantor tersebut oleh anggotanya.

7. TKP Jadi Tontonan Warga

Pantauan TribunGorontalo.com, Kamis pukul 20.30 Wita, depan kantor Buoati tersebut dikerumuni oleh beberapa warga Pohuwato.

Warga tersebut ingin melihat kondisi terkini Kantor Bupati Pohuwato yang telah diamuk oleh demonstran.

Karena para warga sudah semakin banyak mendatangi kantor, pihak berwenang pun menyuruh warga untuk keluar dari area kantor.

Pihak berwenang disuruh melihat kondisi kantor dari luar pintu masuk, karena akan dilakukan penjagaan ketat.

"Kami suruh keluar para warga, agar kindisi area kantor bisa lebih aman," pungkasnya.

8. Bentrok dengan Pendemo Seorang Polisi Kritis

Satu anggota kepolisian di Pohuwato kritis. Ia termasuk korban dari kebrutalan para pedemo.

Dalam video viral di media sosial facebook itu, polisi bernama Wahyu Wahid telah dilarikan ke RSUD Bumi Panua.

"Siap komdan, ini sementara di rujuk anggota Sabhara yang terkena tendangan," ucap perekam di dalam video berdurasi 12 detik seperti dikutip oleh TribunGorontalo.com, Kamis (21/9/2023).

Wahyu tampak lemah dan napasnya terengah-engah. Polisi muda itu tengah berada di mobil ambulance.

Banyak warganet mendoakan sang polisi di laman komentar facebook.

"Semoga aparat polisi yang menjadi korban senantiasa diberikan keselamatan oleh Allah SWT," komentar akun New Pasisa.

Selain itu adapula yang mengatakan kondisi dari korban polisi tersebut.

"Komdan ini hanya hilang kesadaran tapi sekarang sudah sadar," tulis Flya Poluan di video tersebut.

9. Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya Kecewa

Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya merasa kecewa dengan aksi unjuk rasa yang berujung pada pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Kamis (21/9/2023).

Ismail Pakaya memutuskan untuk bermalam di Pohuwato untuk memastikan kondisi keamanan kondusif hingga esok hari.

Ismail Pakaya tiba Pohuwato dengan raut muka kecewa.

Ia beberapa kali menahan dahinya dengan mata berkaca-kaca saat menggelar rapat dengan unsur Forkopimda di Polres Pohuwato.

"Saya tidak menyangka aksi unjuk rasa berakhir dengan pengrusakan sejumlah fasilitas pemerintah," kata Ismail Pakaya.

Ismail Pakaya juga menyayangkan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat Pohuwato.

Ia menilai aksi tersebut tidak sesuai dengan tujuan awal dari unjuk rasa tersebut.

"Kantor ini adalah pusat layanan, pusat pemerintahan. Inilah yang menjadi penyesalan saya," katanya dengan suara lirih.

Menurutnya, kantor bupati itu dibiayai melalui pajak daerah, retribusi daerah dan itu berasal dari uang masyarakat.

"Jadi kalau kita membakar berarti merugikan kita sendiri sebagai masyarakat," jelas Ismail Pakaya.

Ismail Pakaya pun mendorong Bupati Pohuwato Saiful Mbuinga dan seluruh pegawai untuk tetap melakukan pelayanan pemerintah, sosial, dan kemasyarakatan esok hari meski bangunan kantor hangus terbakar.

"Saya meminta Bupati dan semua pegawai untuk tetap bekerja dan melayani masyarakat. Kita harus tetap berkarya untuk membangun Pohuwato," kata Ismail Pakaya.

10. Warga Gorontalo Takut Keluar Rumah

Nurhaliza Nuwa (20) warga Pohuwato mengaku rumahnya berjarak 450 meter dari titik kerusuhan.

Nurhaliza, warga Kota Gorontalo yang bertugas di Kantor Bawaslu Pohuwato itu mengaku ketakutan melihat jumlah massa yang berdemonstrasi.

"Saya takut, karena saya sangat dekat dengan lokasi kejadian. Massa terlihat banyak sekali datang memburu kantor bupati," ujar Nurhaliza kepada TribunGorontalo.com via telepon, Kamis (21/9/2023).

Hal senada diungkapkan Edwin Timoti (25) yang kini tinggal di Kota Gorontalo.

Edwin mengatakan, ia mengetahui kejadian ini dari media sosial, dan kabar telepon dari keluarganya di Pohuwato.

"Kalau untuk kejadian tadi, saya kurang begitu paham apa yg sebenarnya terjadi di balik kerusuhan itu. Yang pasti, keluarga di rumah merasa trauma. Bahkan takut untuk keluar rumah," kata Edwin.

Di satu sisi warga mengaku berempati pada pedemo, di sisi lain mereka juga menyayangkan kerusakan yang ditimbulkan.

"Miris, melihat kampung halaman sendiri diterpa kejadian seperti ini. Masa kecil saya ada di sana. Dari dulu sampai sekarang, baru kali ini terjadi kerusuhan sampai separah ini," ungkap Edwin.

Terakhir, ia berharap keadaan segera kembali normal, serta hal yang dipermasalahkan akan diselesaikan secara damai.

"Harapan saya semoga Marisa cepat pulih. Semua masalah terselesaikan dengan damai," tandasnya.

Diketahui, Kamis siang tadi sekira pukul 13.00 Wita, Kantor Bupati Pohuwato di kawasan Blok Plan Marisa, dibakar oleh massa.

Mulanya, massa hanya membakar sejumalah properti di ruang lobi Kantor Bupati Pohuwato. Tetapi, kebakaran meluas hingga membakar seiisi gedung tersebut.

Massa beringas menuntut pembayaran ganti rugi lahan dari dua perusahaan tambang emas di kabupaten berjarak 220 km sebelah selatan ibu kota provinsi Gorontalo itu.

Dari beberapa rangkaian potongan video warga, aparat berseragam dari satuan polisi pamong praja (satpol PP), polisi dan TNI, tak kuasa berbuat banyak.

Awalnya puluhan aparat dari Polri dan TNI level kabupaten mengawal aksi ini. Namun, jumlah massa yang ditaksir 2.500 orang lebih banyak dari personel keamanan.

Selain dua fasilitas pemerintahan itu, massa juga menyeruduk kantor dua kantor dan fasilitas perusahaan tambang emas di Pohuwato; PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, sekitar 10 km dari ibu kota kabupaten.

Para pendemo mengatasnamakan Forum persatuan ahli waris IUP OP 316 dan ahli waris penambang Pohuwato. Mereka meminta pihak perusahaan mengembalikan lokasi warisan leluhur masyarakat penambang Pohuwato.

Massa juga mendesak PGP menghentikan aktivitas penambangan serta meyelesaikan ganti rugi lahan yang menjadi hak-hak penambang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved