Banggai Hari Ini

Anggaran Jembatan Capai Rp 40 Miliar, Ketua DPRD Banggai: Lebih Baik Bangun Sekolah

Puluhan siswa SMPN 5 Batui Satap asal Desa Masungkan, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai bertaruh nyawa menyebrangi sungai untuk bisa pergi se

|
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
TribunPalu.com/Asnawi Zikri
Puluhan siswa SMPN 5 Batui Satap asal Desa Masungkan, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai bertaruh nyawa menyebrangi sungai untuk bisa pergi sekolah. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banggai, Suprapto Ngatimin, memunculkan usulan baru terkait perjuangan puluhan siswa SMPN 5 Batui Satap asal Desa Masungkang yang bertaruh nyawa menyebrangi sungai untuk bisa sekolah.

Ia mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Banggai mendirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap di Desa Masungkang, Kecamatan Batui Selatan.

Usulan ini muncul setelah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Banggai melakukan perhitungan teknis yang menunjukkan bahwa pembangunan jembatan permanen yang menghubungkan Desa Masungkang dan Batui 5 Desa Ondo-ondolu membutuhkan anggaran sebesar Rp 40 miliar.

Meskipun anggaran tersebut mungkin tersedia, Politisi PDI Perjuangan itu berpendapat bahwa prioritas yang lebih besar harus diberikan pada pendidikan di daerah tersebut.

Baca juga: Ketua DPRD Banggai Sebut Pembangunan Jembatan Gantung Masungkang-Batui 5 Tidak Efektif

Respon Suprapto Ngatimin ini muncul setelah berita viral tentang perjuangan puluhan siswa SMPN 5 Batui Satap yang harus menempuh perjalanan berisiko untuk bisa pergi ke sekolah.

Mereka terpaksa melintasi sungai karena akses jembatan belum tersedia.

Situasi ini membuat banyak warga khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.

"Lebih baik buat SMP Satu Atap di Desa Masungkang, ketimbang buat jembatan karena anggarannya besar," kata Suprapto kepada TribunPalu.com, belum lama ini.

Sementara itu, rencana pembangunan jembatan sementara berupa jembatan gantung oleh Pemerintah Kabupaten Banggai juga direspon Suprapto.

Apalagi, rencana pembangunan jembatan gantung ini memang menjadi topik pembicaraan hangat mengingat puluhan siswa SMPN 5 Batui Satap asal Desa Masungkang harus bertaruh nyawa menyebrangi sungai untuk bisa sekolah di Batui 5 Desa Ondo-ondolu, Kecamatan Batui.

Baca juga: Siswa SMPN 5 Batui Banggai Menginap di Rumah Warga di Musim Hujan, Orangtua Bawakan Baju Ganti

Menurut Suprapto, pembangunan jembatan gantung tidak efektif dalam jangka panjang.

Dalam wawancaranya dengan TribunPalu.com pada Senin (25/9/2023) lalu, Suprapto Ngatimin mengungkapkan kekhawatirannya terkait risiko pemeliharaan jangka panjang jembatan gantung.

Ia menjelaskan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk pemeliharaan jembatan tersebut juga besar, dan hal ini perlu dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah daerah.

"Kalau kami berdasarkan manajemen perencanaan, kita aspal sampai di Batui 5. Kalau APBD kita memungkinkan kita bangun jembatan. Kalau hari ini tidak mungkin kita paksakan, karena tidak mungkin kita habiskan APBD untuk bangun jembatan," kata Suprapto.

Kata dia, pembangunan jembatan merupakan prioritas, tapi harus dilihat aspek ekonomi, meski pun tidak mengabaikan aspek pendidikan di wilayah tersebut.

"Untuk pembangunan jembatan kami mendukung, tapi perlu dikaji secara konferensif," kata dia.

Suprapto Ngatimin mengungkapkan bahwa di Desa Masungkang, isu ekonomi tidak menjadi masalah, sementara isu pendidikan masih menjadi perhatian utama.

Karena itu, ia mengajak pemerintah daerah untuk memastikan bahwa alokasi anggaran untuk pembangunan jembatan gantung sejalan harus dengan kebutuhan riil masyarakat.

Dalam kesimpulannya, Ketua DPRD Banggai Suprapto Ngatimin menekankan pentingnya pendekatan yang matang dan konferensif dalam mengambil keputusan terkait pembangunan infrastruktur seperti jembatan gantung.

Hal ini akan memastikan bahwa pembangunan tersebut akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, dan tidak mengorbankan sektor-sektor penting lainnya seperti pendidikan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved