Sulteng Hari Ini
Genjot Pemerataan Ekonomi, Pemprov Sulteng Fokus Hilirisasi Pertanian 2024
Pemprov Sulteng yang masuk dalam daerah penyangga kebutuhan IKN di kawasan Selat Makassar telah merampungkan perencanaan secara bertahap.
TRIBUNPALU.COM, PALU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) fokus pada Hilirisasi Pertanian di 2024.
Hilirisasi Pertanian didorong Pemprov Sulteng untuk menyeimbangkan peningkatan ekonomi di daerah.
Pasalnya, Indeks Ekonomi Sulteng 2022 hingga 2023 timpang alias hanya meningkat di daerah industri saja.
Kepala Bappeda Sulteng Christina Shandra Tobondo menyebutkan, pengembangan Hilirisasi Pertanian sejalan dengan visi misi Gubernur Rusdy Mastura dan juga program Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemprov Sulteng yang masuk dalam daerah penyangga kebutuhan IKN di kawasan Selat Makassar telah merampungkan perencanaan secara bertahap.
“Dokumen perencanaan untuk pelabuhan dan infrastruktur lainnya rampung 2024 dan langsung kami usulkan ke pusat. Semoga diterima dan bisa jalan tahun 2025,” jelas Christina Shandra Tobondo kepada TribunPalu.com di ruang kerjanya, Kantor Bappeda Sulteng Jl Moh Yamin, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Rabu (29/11/2023).
Dia menjelaskan, tahapan untuk mewujudkan Hilirisasi Pertanian mulai berjalan lewat pengembangan Food Estate atau kawasan pangan nasional di Kabupaten Donggala.
Baca juga: Gubernur Sulteng Rusdy Mastura Gagas Kerjasama Wilayah Selat Makassar
Selain itu, Pemprov Sulteng juga menyiapkan Kabupaten Buol, Tolitoli, Parigi Moutong, dan Donggala menjadi daerah pertanian.
“Kawasan industry ada di Morowali, Morut dan Banggai. Sementara Poso dan Donggala kawasan wisata dan Kota Palu-Sigi jadi kawasan jasa,” papar Christina Shandra Tobondo.
"Banggai Kepualauan dan Bangga Laut jadi kawasan perikanan," tuturnya menambahkan.
Pada simulasi Tol Tambu-Kasimbar Kawasan Timur Indonesia, Pemprov Sulteng mencanangkan pembangunan pelabuhan dan Terusan Khatulistiwa.
Terusan Khatulistiwa merupakan jalur yang memotong Tambu ke Kasimbar.
“Lewat tol itu, jarak ke IKN hanya 322 Km atau 8 jam waktu tempuh, sangat dekat,” kata Christina Shandra Tobondo.
Baca juga: Pemprov Perketat Pengendalian Alas Hak Lahan Kawasan Pangan Nusantara di Donggala
Perencanaan untuk pembangunan Tol Tambu-Kasimbar pun telah rampung, sementara untuk pelabuhan dari Kasimbar menggunakan pelabuhan yang sudah ada yaitu Pelabuhan Parigi.
Kehadiran Tol Tambu-Kasimbar juga untuk mendukung Hilirisasi Pertanian dan menekan disparitas ekonomi antarkabupaten di Sulteng. (*)
Sulawesi Tengah
Pemprov Sulteng
Hilirisasi Pertanian
Christina Shandra Tobondo
Bappeda Sulteng
Ibu Kota Nusantara
Terusan Khatulistiwa
SRT 20 Palu Resmi Mulai MPLS, Tampung 200 Siswa dari Berbagai Daerah |
![]() |
---|
Waspadai Permintaan Donasi Catut Nama TribunPalu, Berikut Tipsnya |
![]() |
---|
Roemah Jurnalis Kecam Aksi Penyalahgunaan Nama Organisasi |
![]() |
---|
Semarak HUT RI ke-80 di Parimo, Banyak Kostum Unik Warnai Lomba Gerak Jalan |
![]() |
---|
Peringati Hari Pengayoman ke-80, Kemenkum Sulteng Gelar Donor Darah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.