Sulteng Hari Ini

Disperindag Sulteng Sebut Cuaca Ekstrem Jadi Faktor Penyebab Kenaikan Harga Cabai

Pemerintah Provinsi SUlawesi Tengah menyebut kenaikan Harga Cabai di pasar disebabkan faktor cuaca.  

Editor: Haqir Muhakir
TribunPalu.com/Jolinda Amoreka
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyebut kenaikan Harga Cabai di pasar disebabkan faktor cuaca.  

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan menjelaskan, kenaikan disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu, seperti curah hujan yang berlebihan dan suhu yang tidak stabil, telah menghantam sebagian besar daerah produsen cabai.

"Kenaikan cabai akhir-akhir ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Karena hal tersebut maka jumlah cabai yang dapat dipanen kemudian dijual itu otomatis menjadi berkurang," ujar Donny Iwan Setiawan, Rabu (13/12/2023) siang.

Baca juga: Harga Cabai di Kota Palu Kian Pedis Jelang Natal dan Tahun Baru, Tembus Rp 140 Ribu

Cabai termasuk tanaman yang peka terhadap kondisi cuaca ekstrem. 

"Tanaman cabai memerlukan kondisi yang stabil dan cukup sinar matahari untuk pertumbuhan yang optimal. Cuaca ekstrem, seperti suhu yang terlalu tinggi atau rendah, curah hujan yang berlebihan, atau kekeringan, dapat merusak tanaman cabai dan menghambat produksi," jelas Donny Iwan Setiawan.

Pemerintah terus mengupayakan untuk menekan kenaikan harga bahan pokok terutama menjelang hari raya besar keagamaan Natal 2023. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved