Perang Gaza
Buntut 3 Sandera Ditembak Mati Tentara Israel, Netanyahu Dituntut Mundur dari Kursi Perdana Menteri
Kematian tiga sandera Israel yang diakui telah tewas ditembak oleh tentara IDF menimbulkan tekanan tambahan pada Benjamin Netanyahu.
TRIBUNPALU.COM - Kematian tiga sandera Israel yang diakui telah tewas ditembak oleh tentara IDF menimbulkan tekanan tambahan pada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Pasca-insiden tersebut, tekanan untuk memberhentikan Netanyahu semakin memuncak di dalam negeri.
Kematian tiga sandera itu seolah menjadi beban berat yang terus mengejar Netanyahu, dan beberapa media melaporkan bahwa tekanan tersebut semakin memuncak untuk memaksa pemecatan Netanyahu.
Sebuah laporan dari New York Times mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah menghadapi tekanan politik yang semakin meningkat dari masyarakat Israel.
Alasannya adalah kegagalan militer Israel dalam membebaskan tahanan Israel di Gaza.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Netanyahu mempraktikkan politik selama masa perang untuk memastikan bahwa ia mempertahankan posisinya selama mungkin. Dia berambisi melanggengkan kekuasaannya sebagai perdana menteri Israel.
Kegagalan tujuan Israel untuk membebaskan tahanan yang ditahan oleh Hamas dengan cara militer menempatkan Netanyahu dalam posisi yang harus menghadapi kritik internal, dan mendorong peningkatan tekanan terhadap pemecatan karier politiknya.
Realitas ini diungkapkan oleh New York Times, dan menurut laporannya... jalanan Israel dan Perdana Menteri sedang memasuki titik balik yang sulit dalam jalur kepercayaan yang kian melemah, yang diperburuk oleh tindakan tentara Israel.
Pengakuan tentara Israel atas pembunuhan tidak wajar terhadap 3 tahanan Israel di tangan tentaranya
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa Netanyahu tidak memberikan perhatian yang diperlukan terhadap insiden tersebut, dan malah memusatkan perhatiannya pada ancaman untuk mengakhiri peluang pembentukan negara Palestina, yang memperburuk keadaan dan kemarahan di dalam negeri Israel, mengenai manajemen Netanyahu dalam perang ini.
The New York Times menyebutkan bahwa Netanyahu memiliki kepentingan lain, bersamaan dengan perang yang sedang berlangsung di Gaza dan isu pembebasan tahanan di sana, terkait dengan menggalang dukungan dari warga Israel yang tidak percaya pada prinsip solusi dua negara.
Hal ini menunjukkan bahwa dia sedang mencari langkah yang akan menjamin dukungan yang akan membuatnya tetap pada posisinya untuk jangka waktu yang lebih lama, pada saat jajak pendapat menunjukkan penurunan popularitasnya hingga ke titik yang tidak membuatnya memenuhi syarat untuk itu, di depan saingannya mantan Menteri Pertahanan, Benny Gantz.
Pada tingkat yang sama, partai-partai Israel menuduh Benjamin Netanyahu melakukan praktik politik selama masa perang Gaza.
Dan penundaan yang dilakukan oleh sekutu dan pendukung paling terkemuka Israel, yang dipimpin oleh pemerintah Amerika, yang menyebabkan perbedaan pendapat mengenai masa depan Jalur Gaza dan perlunya melindungi warga sipil Palestina dari pemboman yang intens.
Yang terbaru adalah ketidaksepakatan mengenai prinsip solusi dua negara.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Akibat Serangan Israel, Dirudal saat Masih Tidur |
![]() |
---|
Israel Cegah Jemaah Palestina Salat Idul Adha di Al-Aqsa, Larang Kurban di Jalur Gaza |
![]() |
---|
MURKA! Benjamin Netanyahu Ancam Negara-Negara yang Akui Palestina: Hadiah Bagi Terorisme |
![]() |
---|
KESAL Joe Biden Setop Kirim Senjata, Benjamin Netanyahu: Israel Siap Berjuang Sendiri |
![]() |
---|
Barisan Aliansi Resistensi Al-Aqsha Serukan Stop Genosida Masyarakat Palestina di Kota Palu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.