Perang Gaza

Buntut 3 Sandera Ditembak Mati Tentara Israel, Netanyahu Dituntut Mundur dari Kursi Perdana Menteri

Kematian tiga sandera Israel yang diakui telah tewas ditembak oleh tentara IDF menimbulkan tekanan tambahan pada Benjamin Netanyahu.

EMMANUEL DUNAND / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 

Netanyahu telah mencoba untuk menolak seruan yang semakin meningkat dari keluarga sandera untuk melakukan upaya lain dalam gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan negosiasi pembebasan 130 atau lebih orang yang masih ditahan oleh Hamas dan sekutunya.

“Tekanan militer sangat penting untuk memulangkan para sandera dan juga untuk mencapai kemenangan,” tegas Netanyahu pada konferensi persnya.

“Tanpa tekanan militer, kami tidak akan mampu menciptakan kerangka kerja yang mengarah pada pembebasan 110 sandera, dan hanya melalui tekanan militer yang berkelanjutan kami bisa membebaskan semua sandera kami.”

Namun terlepas dari pidatonya, ia dikritik secara luas di Israel karena menunggu untuk menyatakan penyesalan atas kematian tiga sandera Israel. Kepala Staf Angkatan Darat dan Menteri Pertahanan dengan cepat meminta maaf dan mengambil tanggung jawab, namun mereka bahkan dianggap belum bertindak cukup jauh.

Nahum Barnea, salah satu komentator Israel yang paling dihormati, menulis bahwa kematian tersebut bukan hanya sebuah tragedi, tetapi “kejahatan perang,” karena “hukum internasional sangat jelas mengenai masalah ini.”

Israel harus lebih keras terhadap diri mereka sendiri, katanya. “Kami sedang berperang sekarang, dan hati kami – semua hati kami, termasuk hati saya – bersama para prajurit. Tapi tidak ada hal baik yang bisa dihasilkan dari cinta buta.”(*)

 

(TribunPalu.com/Tribunnews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved