Ledakan Tungku Tewaskan 12 Pekerja

Pasca Ledakan Tungku Smelter, Ketua IP2MM Sebut PT ITSS Lalai Aturan

Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali (IP2MM) Kota Palu Asrar menyatakan, harusnya pemerintah memberikan pengawasan dan evaluasi sebelum terj

Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM
Ledakan smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) Kabupaten Morowali. 

Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal

TRIBUNPALU.COM, PALU - Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali (IP2MM) Kota Palu Asrar menyatakan, harusnya pemerintah memberikan pengawasan dan evaluasi sebelum terjadinya ledakan smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) di Kabupaten Morowali.

Karena, perusahaan yang masuk dalam kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu memiliki resiko tinggi terhadap kecelakaan kerja.

"Kita tidak menginginkan hal serupa terjadi lagi, perusahaan perlu meningkatkan mutu kualitas jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)," ucapnya kepada TribunPalu, Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Fraksi Bersih Sulteng Minta DPRD Ambil Tindakan pada PT IMIP Usai Ledakan Tungku Smelter

Baca juga: Dua Pasien Korban Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Dirujuk ke Makassar dan Jakarta

Menurutnya, perusahaan yang hadir di Indonesia harus mendapatkan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam regulasi, bukan karena kepentingan pemerintah dalam mengais untung dari para pemodal.

"Saya melihat perusahaan lalai dan tidak mematuhi aturan yang ada karena pemerintah meloloskan perusahaan tersebut walaupun tak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan," ujarnya.

Dia menambahkan, harusnya investasi yang masuk ke Morowali memghadirkan dampak positif kepada masyarakat.

"Tapi realitanya, kita melihat banyak daerah yang dimasuki aktivitas pertambangan, menimbulkan dampak negatif pada segala aspek, Ini menjadi sangat krusial dan penting untuk kita kawal secara bersama," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved