Pemkab Sigi Imbau Masyarakat Bijak Bermedia Sosial

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Angelina

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Pemerintah Kabupaten Sigi bersama aparat keamanan TNI-Polri menggelar rapat koordinasi lintassektor dalam rangka mengantispasi dampak negatif pengaruh media sosial di era digital.

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula BSIP Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.

Rakor dipimpin Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta, dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Mohamad Rizal Intjenae disaksikan para politikus, TNI-Polri, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pendidik, Tokoh Masyarakat, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diwilayah itu.

Bupati Sigi Mohammad Irwan mengatakan, tujuan utama dari pertemuan lintas sektoral kali ini, guna lebih memahami dampak negatif medsos di era digital sehingga dapat meminimalisir dampak tersebut terlebih di kalangan masyarakat luas.

"Saya meminta agar persoalan apapun di Kabupaten Sigi dapat diselesaikan dengan baik dan damai. Melalui Kesbangpol, nanti kita lakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh se Kabupaten Sigi dalam bentuk kerja sama mencegah dan menjaga kondusifitas wilayah kita," ujar Irwan, Sabtu (18/5/2024).

Baca juga: Polisi Sita 50 Liter Miras saat Razia di Jalan Poros Desa Sigimpu Sigi

Ia mengimbau masyarakat untuk lebih santun dalam menyampaikan kalimat maupun kata-kata di media sosial utamanya WhatsApp dan Facebook.

Upaya pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat yakni dengan menggelar zikir akbar.

"Zikir akbar rencana kita adakan di bulan ini. Nanti kami pusatkan di lapangan sepak bola Dolo dengan menghadirkan dua tokoh panutan yakni Habib Sholeh alias Habib Rotan yang memimpin zikir akbar dan Profesor Zainal Abidin juga hadir sebagai penceramah taksiyah agama. Hal itu sebagai upaya ruang mediasi menyangkut persoalan yang ada di Kabupaten Sigi," jelasnya

Dengan begitu, lanjut Irwan, pemerintah Kabupaten Sigi dibantu aparat keamanan TNI-Polri, dapat menjadi contoh dalam menyelesaikan konflik dan masalah di tengah-tengah masyarakat.

"Ini bertujuan agar masalah yang muncul secepatnya diantisipasi agar tidak menjadi kekisruhan dan dapat menghambat pembangunan di daerah Kabupaten Sigi," ucapnya.(*)