Terancam Hukuman Mati! Terkuak Peran Pegi dalam Pembunuhan Vina, Pukul Korban Pakai Balok Kayu

Terkuak peran Pegi Setiawan alias Perong hingga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Handover
Terkuak peran Pegi Setiawan alias Perong hingga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. 

TRIBUNPALU.COM - Terkuak peran Pegi Setiawan alias Pegi Perong hingga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Peran Pegi Setiawan dalam pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eky, kini membuatnya terancam hukuman mati.

Pegi Setiawan disinyalir berperan dalam penganiayaan terhadap Rizky alias Eki dan Vina hingga korban meregang nyawa.

Perong diduga memerkosa almarhumah Vina dan membunuhnya.

Dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengurai keterlibatan dan peran Perong dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki delapan tahun lalu.

Pegi Setiawan disinyalir berperan dalam penganiayaan terhadap Rizky alias Eki dan Vina hingga korban meregang nyawa.

"(Perong) Menyuruh dan mengejar korban Rizky dan Vina dengan menggunakan sepeda motor beat warna orange dan memukul korban Rizky dan Vina menggunakan balok kayu. Kemudian Perong membonceng korban Rizky dan Vina menuju TKP bersama dengan saksi," ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast dilansir Tribun-medan.com, Senin (27/5/2024).

Perong juga dituding memerkosa almarhumah Vina dan membunuhnya.

Bahkan Perong membuang jasad Vina dan Eki ke Jembatan Talun kawasan Kabupaten Cirebon di tanggal 27 Agustus 2016.

"Memukul korban Rizky, menggunakan balok kayu lalu memperkosa korban Vina dan membunuh korban Vina dengan cara dipukul menggunakan balok kayu dan membawa Rizky dan Vina ke Fly Over," pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Sebelum pengungkapan kasus tersebut, polisi telah memeriksa saksi yang mengaku melihat keberadaan Perong di TKP.

"Saksi bekerja di sekitar TKP selama 5 tahun dan saksi mengenal wajah yang biasa nongkrong di seberang SMPN 11 Cirebon namun tidak tahu namanya.

Saksi mengenal lima wajah pelaku salah satunya Perong," kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.

"PS merupakan teman masa kecil saksi, PS mempunyai nama panggilan Perong.

PS mempunyai motor smash warna pink. PS sering nongkrong di seberang SMPN 11 Cirebon dan belakang MAN 2 Cirebon," sambungnya.

Sepanjang penjelasan Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam konferensi pers tersebut, gelagat dan mimik Perong jadi sorotan.

Khalayak menangkap gerak-gerik tak biasa Perong yang gelisah sepanjang konferensi pers.

Sebab saat polisi mengurai keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon, Perong langsung menggelengkan kepala.

Tak cuma itu, saat polisi mengungkap ancaman pidana untuknya, Perong kembali geleng kepala sembari melihat ke arah kamera wartawan.

"Modus operandi, melakukan tindak pidana, turut serta melakukan pembunuhan berencana, turut serta melakukan kekerasan, memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya terhadap korban atas nama Rizky dan Vina dengan menggunakan alat kayu, batu, dan senjata tajam sampai meninggal dunia," ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.

"(Perong terancam) Dengan ancaman pidana mati, seumur hidup dan paling lama 20 tahun," imbuh Kombes Pol Jules Abraham Abast.

TERIAKAN Pegi Setiawan Depan Polisi hingga Mulut Ditutup, Bongkar Fakta Kasus Vina: Saya Rela Mati!

Inilah teriakan Pegi Setiawan DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon di depan polisi, pada Minggu (26/5/2024).

Adapun Pegi Setiawan berteriak kencang saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Jabar.

Teriakan Pegi Setiawan alias Perong menjadi sorotan.

Dimana sesaat setelah berteriak, mulut Perong ditutup oleh pihak polisi agak tak berbicara di depan awak media.

Aksi pemberontakan itu dilakukan Pegi Setiawan, DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Sambil menunjukkan wajah serius, Perong berteriak kencang agar suaranya didengar wartawan yang merekamnya.

Dengan suara gemetar, Perong pun mengungkap dua fakta versinya terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon yang membelenggunya.

"Saya bukan pelaku pembunuhan, saya rela mati!," ucap Pegi Setiawan dengan nada tinggi, dilansir Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com

Seperti diketahui, Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan dituding jadi dalang dalam pembunuhan Vina dan Eki tanggal 27 Agustus 2016 lalu.

Buron hingga jadi DPO, Pegi Setiawan pun ditangkap di Bandung setelah disinyalir kabur dari kota kelahirannya, Cirebon.

Beberapa hari diamankan Polda Jabar, Pegi Setiawan alias Perong akhirnya dihadirkan dalam konferensi pers pengungkapan kasus Vina Cirebon.

Tampak diam dan sempat tertunduk, Perong mendadak berontak saat polisi hendak menyudahi konferensi pers yang telah berlangsung selama 30 menit lebih tersebut.

Sambil mengangkat tangannya yang diborgol, Perong mengaku ingin juga diberi kesempatan untuk berbicara depan awak media.

Namun saat Perong hendak berbicara, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast buru-buru melarangnya.

"Hak tersangka nanti di sidang pengadilan. Agar tertib," ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV.

Mendengar arahan tersebut, dua polisi yang berdiri di belakang Perong pun bertindak.

Mereka lantas menarik dan menutup mulut Perong agar tidak jadi berbicara depan awak media.

Ogah mengikuti instruksi, Perong langsung mengutarakan unek-uneknya setelah ditangkap atas kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Ada dua fakta versinya yang diungkap Perong depan awak media.

Pertama, Perong membantah dirinya terlibat dalam pembunuhan Vina dan Eki delapan tahun lalu.

Perong bahkan mengaku rela mati untuk membuktikan ucapannya itu.

"Saya tidak melakukan itu, saya bukan orang pembunuhan, saya rela mati," ujar Perong dengan wajah serius.

Kedua, Perong mengungkap fakta soal tudingan mengganti nama menjadi Robi Irawan untuk menyembunyikan identitas.

Diakui Perong, nama Robi Irawan itu adalah nama gaulnya.

"Kenapa ganti identitas?" tanya wartawan.

"Tidak, nama panggilan saya itu, (Robi) itu nama gaul saya," ujar Perong.

Sambil digiring kepolisian, Perong terus menyangkal keterlibatannya dalam kasus Vina Cirebon.

"Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, itu fitnah, saya rela mati, tidak, tidak" tegas Perong.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved