Aliansi Paguyuban se-Kota Palu dan Mahasiswa PPG Gelar Sekolah Pesisir di Desa Kulolu Donggala

Laporan Wartawan TribunPalu, Misna

TRIBUNPALU.COM, PALU - Aliansi Paguyuban se-Kota Palu buat kegiatan Sekolah Pesisir sebagai kegiatan rutin tiap minggu.

Sekolah pesisir yang diinisiasi Aliansi Paguyuban se-Kota Palu ini berkolaborasi bersama mahasiswa PPG Untad, yang dilaksanakan di Desa Kulolu, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, pada 29 - 30 Juni 2024.

Fadel, salah satu pengurus Aliansi Paguyuban se-Kota Palu mengungkapkan tujuan kegiatan itu dilaksanakan atas rasa keprihatinan mereka terhadap pendidikan anak-anak di daerah tersebut.

"Salah tujuan utamanya agar pendidikan di sana itu lebih di perhatikan oleh Pemda setempat bahkan bukan hanya masalah pendidikan saja tapi masih banyak probelmatika yang ada di sana dan wajib bagi Pemda untuk membenahi dan meningkatkan daerah tersebut," ungkapnya Minggu (30/6/2024).

Baca juga: Ini Ancaman Wali Kota Palu ke Perusahaan Tambang Jika Tak Selesaikan Masalah Lingkungan di Watusampu

Dalam kegiatan itu, Aliansi Paguyuban se-Kota Palu dan mahasiswa PPG Untad mengajarkan anak-anak menulis, membaca, menghitung hingga bermain games bersama. Puluhan anak antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.

"Kami ajarkan cara menulis, membaca, menghitung sampai ada juga seperti bermain games untuk melatih kecerdikan dan kreatifitas adik-adik. Yang membuat kami sekolah pesisir dan teman-teman PPG itu semangat karena antusias dari adik-adik di sana sangat tinggi," ujar Fadel.

Sekolah pesisir telah dilaksanakan selama 2 bulan di Desa Kulolu, tiap hari Sabtu dan Minggu.

Fadel juga berharap kegiatan sekolah pesisir terus berkembang hingga ke berbagai daerah dan Pemerintah setempat lebih peka terhadap pendidikan di daerah tersebut.

"Harapan bagi sekolah pesisir ini agar semakin berkembang dan tidak hanya di desa Kulolu saja bahkan sampai ke pelosok negeri dan bagi Pemerintah agar lebih cepat tanggap dan jauh lebih antusias dalam menjalankan tanggung jawab yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa" pungkasnya. (*)