Camat Torue Parigi Moutong Sebut Petani Sulit Jual Gabah, Penyimpanan Penuh

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG - Camat Torue, Niluh Elisabet mengungkap kondisi sulit yang kini dihadapi Petani di wilayahnya pasca panen.

Menurutnya, hasil panen Petani sangat melimpah. Namun penyalurannya belum pasti dan tempat penyimpanan di penggilingan sudah penuh.

“Beras dari Petani sangat banyak, tetapi penyalurannya belum pasti,” ujar Niluh Elisabet dalam rapat bersama Bulog, di Kantor Camat Torue, Selasa (28/10/2025).

Ia menjelaskan, panen serentak di sejumlah desa membuat stok gabah meningkat tajam.

Baca juga: 100 Petani DonggalaTerima Bantuan Tangki Sprayer, Jinurain Tegaskan Dukung Kebutuhan Petani

Sementara kapasitas gilingan dan gudang penyimpanan sudah tidak mencukupi.

“Tidak semua Petani saya punya lumbung di rumah. Di gilingan sudah full,” katanya.

Niluh menuturkan, Petani kini juga kesulitan menjual hasil panennya karena harga gabah dan beras turun dari sebelumnya.

“Petani kita sudah nyaman dengan harga Rp15 ribu kemarin. Begitu turun, mereka langsung menjerit,” ucapnya.

Kondisi ini, kata dia, membuat sebagian Petani mulai khawatir hasil panen mereka tidak tertampung dan berpotensi rusak bila disimpan terlalu lama.

Baca juga: Polda Sulteng Ungkap Kronologi Lengkap Penggerebekan Narkoba di Kayumalue

Ia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil surveinya, produksi gabah di Torue mencapai sekitar 700–800 karung per hari dalam kondisi kering giling.

“Mau digiling, tempat beras tidak ada. Tempat padi mentah dan kering juga tidak ada,” ungkap Niluh.

Menurutnya, masalah ini harus segera ditangani karena berdampak langsung terhadap pendapatan dan semangat Petani di wilayah Torue.