Jamaah Islamiyah Bubar

Pengamat Terorisme Khoirul Anam Soal Bubarnya Jamaah Islamiyah, Beneran atau Gimmick?

Proses pembubabaran JI dikisahkan Peneliti dan Pemerhati Terorisme Indonesia, Khoirul Anam. Bagaimana ceritanya?

handover
Proses pembubabaran Jamaah Islamiyah dikisahkan Peneliti dan Pemerhati Terorisme Indonesia, Khoirul Anam. 

Curiga jangan-jangan ini gimmick, curiga jangan-jangan ini kamuflase, ini upaya mereka saja supaya tidak terlalu diawasi lagi oleh aparat keamanan. 

Tapi saya sangat yakin, ini bukan pura-pura. Mereka akan serius sekali. Buktinya selain pernyataan tegas, mereka juga menulis banyak komitmen.  

Di antaranya setelah bubar, mereka akan menyerahkan albas atau alat, bahan (peledak), dan senjata yang selama pihak kepolisian tidak tahu di mana disimpan.

Saya mendengar belum lama ini, aparat Densus sampe menyelam ke Bengawan Solo, mencari senjata yang dibuang oleh anggota yang memberitahukan titik lokasinya. 

Mereka juga menyatakan akan menyerahkan para DPO. Ada DPO yang sudah 7-12 tahun dikejar tidak ada, tiba-tiba setelah ada kabar bubar, orangnya muncul menyerahkan diri. 

Tentu difasilitasi oleh senior-senior JI yang sudah terjalin dan menjalin komunikasi dengan aparat keamanan. 

Kemudian hal terpenting berikutnya, karena JI ini dulu berafiliasi dengan banyak pesantren, julamhya lebih dari 40 dan santrinya bisa sampai 16 ribu, mereka bersedia kurikulumnya dievaluasi.

Ini serius dan sekali lagi meyakinkan keputusan itu bukan gimmick. Kemenag juga langsung merespon sikap ini, dan langsung mengirimkan pejabat yang membidangi ini untuk berdialog.

Tentu ini ini sejalan dengan apa yang saya dengar dari para tokoh utama JI, seperti Ustad Para Wijayanto dan Ustad Siswanto.

Dua Kunci Utama JI

Mereka menegaskan pada dasarnya JI tidak dirancang sebagai gerakan melawan negara (Indonesia). Ini bukan organisasi yang anti terhadap negara. 

Dua kunci utama JI adalah ilmu dan jihad. Setidaknya ini yang disampaikan para petinggi terakhir Jamaah Islamiyah.

Menurut Ustad Para Wijayanto, mungkin ada kelompok yang kuat ilmu tapi jihadnya tidak punya. Ada yang kuat jihad, tapi ilmunya tidak ada. 

Mengenai peran dan keterlibatan JI sebagai organisasi dalam berbagai aksis teror di Indonesia, kita mungkin bisa melihat di berbagai persidangan dan putusan pengadilan.

Sejauh ini secara formal, sebagai organisasi JI tidak atau belum pernah terbukti terlibat. Misal merancang, mendukung, dan atau memerintahkan pengeboman di mana begitu.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved