Donggala Hari Ini

Kolaborasi UWN Palu dan Pemuda Boneoge Ubah Sampah Plastik Jadi Ecobrick dan Lilin Aromaterapi

Tim PPK Ormawa FORMAKIP Universitas Widya Nusantara (UWN) Palu kolaborasi bersama pemuda sekitar di lingkungan di Boneoge olah sampah plastik jadi eco

Penulis: Misna Jayanti | Editor: Haqir Muhakir
Handover
Tim PPK Ormawa FORMAKIP Universitas Widya Nusantara (UWN) Palu kolaborasi bersama pemuda sekitar di lingkungan di Boneoge olah sampah plastik jadi ecobrick dan lilin aromaterapi. 

Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti

TRIBUNPALU.COM, PALU - Tim PPK Ormawa FORMAKIP Universitas Widya Nusantara (UWN) Palu kolaborasi bersama pemuda sekitar di lingkungan di Boneoge olah sampah plastik jadi ecobrick dan lilin aromaterapi.

Kegiatan pengolahan sampah plastik itu dilaksanakan di Kelurahan Boneoge, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Selasa (27/8/2024).

Dalam proses pengolahannya, Tim PPK Ormawa Formakip UWN bersama pemuda sekitar lakukan pelatihan dan pembimbingan kepada warga untuk mengolah sampah plastik. 

Kurniati B. Kiding selaku penanggung jawab program mengatakan pemuda sekitar sangat antusias berpartisipasi dalam mengolah sampah.

Baca juga: Tim Fast Bawaslu Donggala Kawal Ketat Pemeriksaan Kesehatan Paslon Pilkada 2024

"Pemuda di lingkungan Boneoge terjun langsung dalam pelatihan tersebut, membimbing warga dalam mengubah sampah plastik yang tadinya dianggap tidak berguna menjadi bahan bangunan ecobrick," ujarnya, Minggu (1/9/2024).

Ia menambahkan bahwa Ecobrick ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti membuat furnitur ataupun dekorasi.

Selain sampah plastik yang diolah menjadi bahan ecobrick, minyak jelantah jadi salah satu bahan Tim PPK Ormawa UWN untuk dijadikan lilin aromaterapi yang bernilai jual dan diharapkan mampu membantu perkembangan perekonomian warga sekitar.

"Tak hanya itu, minyak jelantah yang sering dianggap limbah, diubah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai ekonomi. Melalui proses sederhana namun penuh kreativitas, warga kini bisa mengolah sesuatu yang biasanya dibuang menjadi produk yang bernilai jual," jelasnya kepada TribunPalu.com

Kurniati B Kiding mengatakan melalui program kolaboratif ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan permasalahan sampah, tetapi juga memupuk semangat gotong royong dan kewirausahaan di kalangan warga, terutama generasi muda.

Sementara itu, salah seorang warga turut bergabung dalam pelatihan itu menyampaikan bahwa hadirnya program tersebut di Boneoge menambah pengetahuannya dengan mengolah sampah dapat menjadi nilai ekonomi.

"Sekarang, saya jadi tahu kalau sampah plastik dan minyak bekas itu bisa diolah jadi barang yang berguna, bahkan bisa menghasilkan uang," ujar Al Nizam. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved