Sulteng Hari Ini
Tim Palu Drip Untad Raih Juara dengan Inovasi Irigasi Otomatis di BRIDA Innovation Week 2024
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Tadulako khususnya Fakultas Pertanian
Penulis: Zulfadli | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU - Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Tadulako khususnya Fakultas Pertanian.
Tim Palu Drip, perwakilan Fakultas Pertanian, berhasil memenangkan Juara Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diumumkan dalam penutupan ajang bergengsi BRIDA Innovation Week 2024 pada Sabtu (23/11/2024).
Kegiatan itu berlangsung di Sriti Convention Hall, Jl Durian, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Tim yang terdiri dari Komang Putra (ketua), Mega Khotimah, Andi Fitriyani, dan Wahyudi ini sukses mengembangkan inovasi Automatic Drip Irrigation, atau irigasi tetes otomatis, yang memberikan solusi tepat guna bagi pertanian di daerah terdampak bencana 2018 silam di Palu, Sigi, dan Donggala.
Baca juga: Pjs Gubernur Sulawesi Tengah Resmi Tutup BRIDA Innovation Week 2024
Tim Palu Drip juga mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp6 juta dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sulawesi Tengah sebagai apresiasi atas pencapaian mereka.
Dalam wawancara, anggota Tim Palu Drip, Mega Khotimah menjelaskan latar belakang terciptanya inovasi ini.
"Setelah bencana gempa 2018 yang melanda Kota Palu, Sigi, dan Donggala, salah satu dampak besar yang dirasakan adalah kerusakan Bendungan Gumbasa, yang merupakan pusat pengairan di Kabupaten Sigi. Akibatnya, para petani kesulitan mendapatkan air untuk budidaya tanaman, terutama bawang merah. Dengan inovasi ini, kami berupaya memaksimalkan pemanfaatan air dalam jumlah sedikit untuk tetap mendukung budidaya tanaman," ujarnya.
Mega juga menuturkan bahwa proses penelitian mereka dimulai dengan wawancara dan observasi langsung ke Kabupaten Sigi selama dua bulan.
Tim menggali masalah utama yang dihadapi petani dan merancang alat ini dalam waktu tiga bulan.
Alat tersebut dirancang menggunakan panel surya sebagai sumber energi, dengan biaya produksi prototipe sekitar Rp2–Rp3 juta.
Menurut Mega Khotimah, satu unit automatic drip irrigation mampu mengairi lahan seluas 25 are atau seperempat hektare.
Saat ini, alat tersebut masih dalam tahap uji coba skala kecil.
Mega menambahkan bahwa, ada beberapa pengembangan yang perlu dilakukan, seperti meningkatkan ukuran panel surya untuk penerapan di area lahan yang lebih luas.
Mega Khotimah juga memberikan motivasi kepada mahasiswa lain untuk berani berinovasi.
PAN Sulteng Rayakan HUT ke-27 dengan Bagikan Sembako Murah untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Bulog Luwuk Sudah Distribusi 240 Ton Beras SPHP |
![]() |
---|
Perusahaan Tambang di Morut Diduga Tak Transparan Gunakan Sumber Air, Safri Minta Gubernur Tegas |
![]() |
---|
PMII Sulteng Desak Presiden Copot Kapolri Usai Insiden Ojol Tewas Tertabrak Rantis Brimob |
![]() |
---|
BGTK Sulteng Tegaskan Komitmen Siapkan Guru Adaptif dan Inklusif Lewat PPG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.