Sulteng Hari Ini

Rapat Bareng Kemendag RI, Senator Andhika Amir Dorong Hilirisasi Komoditi Unggulan Sulawesi Tengah

Andhika Amir juga mendorong proses hilirisasi berbasis komoditi unggulan di masing-masing wilayah.

Penulis: Citizen Reporter | Editor: mahyuddin
handover
Senator Sulteng Andhika Mayrizal Amir menyoroti pengecekan ketersediaan barang secara manual dan izin usaha melalui OSS. Hal itu diutarakan Andhika Mayrizal Amir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) anggota DPD RI dengan jajaran Kementerian Perdagangan yang di gelar di Ruang Mataram Gedung 8 DPD RI. 

TRIBUNPALU.COM - Senator Sulteng Andhika Mayrizal Amir menyoroti pengecekan ketersediaan barang secara manual dan izin usaha melalui OSS.

Hal itu diutarakan Andhika Mayrizal Amir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) anggota DPD RI dengan jajaran Kementerian Perdagangan yang di gelar di Ruang Mataram Gedung 8 DPD RI.

“Sulawesi Tengah merupakan salah satu penyangga utama dari IKN, saya ingin menyampaikan keluhan dari Dinas Perdagangan Daerah P2KP yang setiap hari mereka itu harus turun ke lapangan untuk mengetahui ketersediaan barang," kata Andhika melalui rilisnya, Rabu (11/12/2024).

“Harapannya semua bisa dilakukan secara terintegrasi, tidak lagi secara manual," ucap Andika Amir.

Baca juga: Reses Perdana DPD RI, Andhika Amir Bahas Pinjaman hingga Judi Online di OJK Sulteng

Dia juga berharap, izin usaha yang diterbitkan melalui OSS dapat diperketat agar keberadaan suatu usaha bisa lebih jelas.

"Biasanya OSS itu hanya menentukan titik saja, dia gak perlu lagi surat-surat atau keterangan dari instansi-instansi terkait. Kadang-kadang masalahnya itu adalah ketika dicek di lapangan ternyata pelaku usaha tersebut tidak berdomisili atau beroperasional di situ," jelas Andhika di hadapan Menteri Perdagangan Budi Santoso.

Selain itu, Andhika Amir juga mendorong proses hilirisasi berbasis komoditi unggulan di masing-masing wilayah.

Menurut putra Wakil Gubernur Sulteng Mamun Amir tersebut, beberapa daerah seperti Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai komoditi Kakao dan Kopi unggulan yang sangat kompetitif di pasar global.

“Selama ini kita hanya ekspor mentah komoditi Kakao dan biji Kopi petani. Belum ada upaya mendorong proses hilirisasi produk turunan dari Komoditi Kakao dan Kopi di Sulawesi Tengah sebagai penghasil terbaik.”

“Coba bayangkan jika Kakao dari petani kita olah sendiri lalu menjadi Cokelat berkualitas dan kita akan menjadi eksportir Cokelat terbaik di pasar dunia, begitupun juga Kopi kita, dengan begitu secara otomatis lapangan kerja ikut terbuka, pendapatan petani meningkat Daerah bisa untung juga," jelas Andhika Amir menambahkan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved